KaltimKutai Barat

HUT ke-24 Kubar, Upacara Adat dan Parade Budaya Warnai Taman Budaya Sendawar

Kemeriahan HUT Kubar ke-23, Minggu (5/10/2023). (istimewa).

Editorialkaltim.com – Kutai Barat (Kubar) merayakan hari jadinya yang ke-24 dengan serangkaian acara yang memperlihatkan kekayaan budaya dan semangat kebersamaan masyarakat. Di Taman Budaya Sendawar, 10 ribu warga dari 16 kecamatan mengenakan anjat tas rotan, sekaligus mencatatkan rekor MURI.

Bupati Kubar, FX Yapan menegaskan pentingnya kerjasama dalam pembangunan daerah. Rangkaian acara dilanjutkan dengan tarian kolosal dan parade adat, menandai sejarah dan pertumbuhan Kubar sejak ditetapkannya sebagai wilayah otonom pada 1999.

Acara ini dimulai Minggu pagi, 5 November 2023, di halaman Taman Budaya Sendawar. Dengan latar belakang kebudayaan yang kaya, upacara HUT Kubar tidak hanya menjadi ajang perayaan tetapi juga simbolisasi dari kerja sama dan kekompakan yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

Baca  Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Dorong Kolaborasi untuk Penanganan Stunting yang Efektif

Dalam sambutannya, Bupati FX Yapan mengajak masyarakat untuk mengambil bagian aktif dalam membangun Kutai Barat, seraya mengingatkan bahwa kesuksesan pembangunan adalah hasil dari usaha bersama.

“Kita harus memanfaatkan momentum ini sebagai titik balik untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang ada dan mengarah pada kemajuan yang lebih besar lagi untuk Kutai Barat,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, acara ditutup dengan tarian kolosal yang melibatkan 750 penari, menggambarkan keberagaman suku dan budaya yang dimiliki Kubar. Ini menjadi salah satu upaya pelestarian budaya yang terus menerus dikembangkan di daerah ini.

Baca  Inflasi Kaltim Juli 2023 Naik Capai 0,43 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Transportasi

Ketua DPRD Kubar, Ridwai, dalam pidato sejarahnya, menyoroti pentingnya peringatan hari jadi sebagai refleksi dari perjalanan daerah yang telah banyak mengalami perubahan sejak penentuan sebagai wilayah otonom.

“Kita merayakan bukan hanya untuk mengingat masa lalu, tetapi lebih penting lagi untuk memotivasi generasi saat ini dan mendatang dalam menjaga dan mengembangkan identitas Kubar,” kata Ridwai dalam wawancaranya.

Pencatatan rekor MURI untuk Mawik Gawaakng Terbanyak menjadi salah satu highlight dalam upacara ini, menegaskan kembali keunikan tradisi lokal Kutai Barat di kancah nasional.

Baca  Ambulansi Komariah Gelar Soswabang untuk Warga Sungai Pinang

Melihat ke belakang, sejak penunjukkan wilayah Kutai Barat sebagai daerah otonom, daerah ini telah mengalami perkembangan signifikan. Dipimpin oleh tiga bupati sejak 1999, Kutai Barat terus bertumbuh, dengan FX Yapan yang saat ini memimpin untuk periode kedua sejak 2016. (nfa/adv kominfo kaltim)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button