Editorialkaltim.com – Timnas Mali U-17 sukses mengukir sejarah dengan meraih gelar juara ketiga dalam Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia. Ini menjadi gelar kedua bagi Mali setelah sebelumnya mencatatkan pencapaian tertinggi sebagai runner-up pada edisi 2015.
Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly, menyampaikan kebahagiaannya usai pertandingan. Ia menyatakan kepuasannya dengan finis di posisi ketiga, mengingat target awal timnya adalah meraih gelar juara.
Meskipun gagal di final, tempat ketiga dianggap sebagai pencapaian terbaik untuk masa depan para pemain muda Mali.
“Saya katakan kepada pemain bahkan sebelum persiapan turnamen ini, bahwa target kita adalah memenangkan turnamen ini. Ketika gagal di final pertama, saya bilang kita perlu memenangkan final kedua. Ini penting untuk masa depan para pemain muda Mali ini,” tegas Coulibaly.
Dengan kemenangan telak 3-0 atas Argentina, Coulibaly tidak terkejut dengan performa gemilang timnya. Ia menyatakan bahwa tim memiliki banyak peluang dan seharusnya bisa menang dengan selisih gol yang lebih besar.
“Kalau bisa 10-0 saya minta. Karena tadi seperti yang semua lihat, kami membuat banyak peluang. Bila kami bermain 100 persen, maka kami bisa membuat banyak gol,” ungkapnya, menekankan potensi timnya yang belum sepenuhnya tergali.
Perjalanan impresif Mali dalam turnamen ini mencakup kemenangan 1-0 atas Maroko di perempat final dan kemenangan telak 5-0 melawan Meksiko di babak 16 besar.
Di babak penyisihan, Mali menjadi tim paling subur di Grup B dengan delapan gol dan hanya kebobolan dua kali. Dua kemenangan dan satu kekalahan membuat Mali finis di posisi kedua grup. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.