KaltimSamarinda

Gubernur Kaltim Geram Antrean BBM Tak Kunjung Berakhir, Padahal Kilang Minyak Di Sini

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud (Foto: Adpim Kaltim)

Editorialkaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, tak mampu menyembunyikan kegeramannya menyaksikan antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang masih terjadi hampir di seluruh wilayah Kaltim. Fenomena ini bahkan melanda kota besar hingga daerah terpencil, memantik kritik pedas dari sang gubernur. 

“Ini menjadi momok yang menakutkan. Kilangnya di sini, sumurnya di sini, tapi antreannya malah di mana-mana,” ujar Rudy Mas’ud dengan nada tinggi saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (10/3/2025). 

Baca  Ekti Minta Semua Pihak Terima Hasil Pilkada dengan Lapang Dada

Rudy menegaskan, antrean panjang yang terjadi di SPBU disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar. Padahal, Kaltim merupakan salah satu wilayah penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.

“Masyarakat kita hari ini no choice. Tidak ada pilihan. Apalagi yang di pedalaman,” tambahnya. 

Gubernur mengaku telah menyaksikan langsung fenomena antrean BBM ini sebelum dilantik. Saat itu, ia bersama Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik melakukan kunjungan darat dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hingga Kutai Barat (Kubar).

Baca  10 Kampus Swasta Terbaik di Kaltim 2023: Ada Untag, UMKT hingga Unikarta

“Semua SPBU antreannya panjang. Ini harus segera diatasi,” kisahnya. 

Meski memahami kompleksitas distribusi BBM oleh Pertamina ke seluruh Indonesia, Rudy menekankan pentingnya penambahan kuota subsidi untuk Kaltim.

“Kita berharap dengan tambahan kuota, antrean BBM tidak lagi terjadi,” ucapnya. 

Untuk mengurai masalah ini, Gubernur menyatakan akan segera menggelar pertemuan dengan jajaran Pertamina, pemerintah daerah, serta instansi terkait seperti Kapolres, Dandim, dan Kejati.

Baca  Isran-Hadi Kejar Terget Pembangunan 25 Ribu Rumah Layak Huni di 2023

“Kita harus kolaborasi. Tidak bisa bekerja sendiri-sendiri,” tegasnya. 

Tak hanya BBM, Rudy juga menyoroti kelangkaan gas elpiji 3 kg (gas melon) yang kerap terjadi jelang Ramadan dan Idulfitri. Ia meminta kuota gas tersebut ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Minimum kuotanya sama. Syukur-syukur bisa ditambah,” harapnya. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button