Nasional

Gratis! Cek Kesehatan dari Bayi hingga Lansia Mulai 10 Februari

Ilustrasi cek kesehatan (Foto: Freepik)

Editorialkaltim.com – Program cek kesehatan gratis yang digagas oleh pemerintah akan segera berjalan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Rabu (5/2/2025), memastikan program ini siap diluncurkan tanggal 10 Februari 2025.

“Kita sudah siap menggelar program ini di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” ujar Menkes Budi dalam keterangan persnya dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden.

Program ini ditujukan untuk semua lapisan masyarakat Indonesia, dari bayi yang baru lahir hingga para lansia.

Baca  Tiru Naturalisasi Timnas, Menkes Mau Datangkan Dokter Asing untuk Tingkatkan Kualitas SDM Nakes

Menkes Budi menguraikan, untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun dan mereka yang telah melewati usia sekolah, pemeriksaan kesehatan akan dilaksanakan tepat pada hari ulang tahun mereka, dengan toleransi waktu satu bulan.

Sementara itu, bagi anak-anak usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan saat mereka memulai tahun ajaran baru.

Jenis pemeriksaan yang ditawarkan juga disesuaikan dengan kelompok usia. “Untuk bayi, kami siapkan 6 jenis screening, untuk balita ada 8 jenis, anak-anak usia SD hingga SMA sebanyak 11 hingga 13 jenis, untuk dewasa ada 19 jenis, dan sama untuk lansia,” jelas Budi.

Baca  Listrik Ilegal Rugikan Negara hingga Rp4,9 Triliun Selama 2023

Salah satu inovasi terbaru dalam program ini adalah penerapan screening jiwa, yang mulai dari usia sekolah dasar.

“Hasil survei kesehatan terakhir menunjukkan banyak yang mengalami gangguan seperti anxiety dan depresi, maka dari itu kami masukkan screening jiwa ini,” tambah Menkes.

Program ini juga termasuk pemeriksaan kanker, yang difokuskan pada kanker payudara dan serviks untuk wanita di atas usia 40 tahun, serta kanker paru dan kolorektal untuk pria.

Baca  Siap-Siap! HET Minyakita Segera Melonjak Rp1.000 per Liter

Adapun pendanaan program ini, yang awalnya ditetapkan sebesar Rp4,7 triliun, mengalami penyesuaian karena berbagai prioritas belanja negara.

“Jika diperlukan, kami akan mengajukan tambahan anggaran. Karena ini adalah prioritas kesehatan yang harus kita perhatikan,” pungkas Menkes Budi.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker