gratispoll
Editorial

Gotong Royong Jadi Indikator Pembangunan Berbasis Masyarakat di Kukar

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto

Editorialkaltim.com – Gotong royong tak hanya menjadi warisan budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tetapi telah menjadi indikator utama keberhasilan program pembangunan, khususnya di tingkat Rukun Tetangga (RT). Pemerintah Kabupaten Kukar menjadikan budaya ini sebagai pondasi dalam mewujudkan pembangunan yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyebut gotong royong adalah denyut nadi kehidupan sosial warga Kukar yang tidak boleh hilang. “Kita tidak bisa bicara pembangunan kalau tidak ada kebersamaan. Gotong royong adalah alat utama kita membangun dari bawah,” ujarnya, Sabtu (10/5/2025).

Baca  Pemkab Kutim Bakal Bangun Gedung Tenis Meja, Telan Anggaran Rp2,2 Miliar

Ia menekankan bahwa Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) menjadi momentum strategis, bukan hanya untuk memperkuat budaya kolaboratif, tetapi juga sebagai sarana evaluasi keberhasilan program desa dan kelurahan. Khususnya, dalam pengelolaan anggaran yang digelontorkan hingga tingkat RT.

Tahun ini, Pemkab Kukar mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 juta untuk setiap RT, dan sebanyak 15 persen dari dana tersebut wajib digunakan untuk kegiatan gotong royong. Menurut Arianto, kebijakan ini menjadi stimulus bagi masyarakat untuk terus melestarikan nilai kebersamaan dalam aksi nyata.

Baca  Desa Pela Akan Wakili Kukar di Ajang Kalpataru Tingkat Provinsi  

“Ini bukan sekadar perintah administratif. Kami ingin memastikan bahwa anggaran desa benar-benar menyentuh masyarakat dan memperkuat kohesi sosial,” tambahnya.

Arianto juga menegaskan bahwa gotong royong tidak hanya dilihat dari hasil fisik seperti pembangunan jalan atau fasilitas umum, tetapi lebih dalam lagi, mencerminkan semangat solidaritas dan kekuatan komunitas dalam menjaga keberlanjutan pembangunan.

Baca  Listrik Ilegal Rugikan Negara hingga Rp4,9 Triliun Selama 2023

“BBGRM bukan ajang tahunan belaka, tapi instrumen penting untuk mengukur sejauh mana partisipasi masyarakat dan efektivitas belanja publik di tingkat akar rumput,” jelasnya.

Ia berharap semangat gotong royong ini tidak hanya muncul dalam momentum tertentu, melainkan menjadi pola hidup sehari-hari warga Kukar. Dengan begitu, pembangunan bisa berjalan dari, oleh, dan untuk masyarakat. (Roro/Adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button