
Editorialkaltim.com – Nasib para atlet Bontang menghadapi ketidakpastian akibat belum cairnya dana hibah pembinaan tahun anggaran 2025. Kelalaian administratif yang terjadi di internal Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang dikhawatirkan akan berdampak langsung pada persiapan atlet menuju berbagai kejuaraan.
Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini. Dalam rapat paripurna Senin malam (23/6/2025), ia menilai kelalaian Dispopar dalam menerbitkan Surat Keputusan (SK) tim verifikasi hibah telah menghambat seluruh proses pencairan.
“Jangan sampai atlet kita gagal tampil hanya karena persoalan administrasi. Mereka sudah berlatih keras, tetapi dukungan anggaran justru terhambat di meja birokrasi,” tegas Andi Faiz.
Sejumlah organisasi olahraga seperti KONI, KORMI, NPC, dan Bapopsi yang selama ini menjadi tumpuan pembinaan atlet daerah, menjadi pihak paling terdampak dari macetnya proses penyaluran dana hibah ini.
Menurut Andi Faiz, apabila keterlambatan ini tidak segera diatasi, Bontang berpotensi absen dalam ajang-ajang penting seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang menjadi ajang pembuktian prestasi atlet daerah.
Ia pun mendorong Pemerintah Kota Bontang segera mengambil langkah penyelamatan, termasuk meminta pendapat hukum dari aparat penegak hukum guna memastikan pencairan hibah tetap berjalan sesuai aturan tanpa melanggar ketentuan perundang-undangan.
“Harus ada solusi cepat dan tepat. Jangan sampai pembinaan atlet terganggu, sementara masalah utamanya hanyalah kelalaian administratif. Atlet tidak boleh menjadi korban,” pungkasnya.(ndi/lia)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.