Ganjar ke Prabowo: Masa Pemerintah Takut Butet, Pemerintah Mesti Dikritik

Seniman Butet Kartaredjasa bersama bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD saat menghadiri acara bincang-bincang di kawasan Blok M, Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023 (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

Editorialkaltim.com – Dalam debat terakhir calon presiden yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Minggu (4/2/2024), calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, membahas tentang pentingnya kebebasan berekspresi bagi seniman di Indonesia. Topik ini muncul menyusul insiden dimana seniman Butet Kartaredjasa dilarang berbicara mengenai politik dalam pentas seninya.

Ganjar menegaskan bahwa pemerintah harus terbuka terhadap kritik dan tidak seharusnya menghalangi ekspresi seniman.

“Masa takut Butet, kamu boleh loh pentas tapi tidak usah ngomong politik, nggak, pemerintah mesti dikritik, pemerintah mesti waras, biarkan mereka berekspresi dengan seninya,” ucap Ganjar dalam debat tersebut.

Lebih lanjut, Ganjar mengutarakan bahwa birokrat seharusnya hanya memberikan fasilitas, sementara para pelaku seni diberikan kebebasan untuk berekspresi, baik itu melalui nyanyian, film, atau penulisan buku.

Ganjar juga menekankan bahwa pemerintah memerlukan kritik dari kalangan seni untuk memastikan bahwa mereka tetap berada dalam jalur yang benar.

“Kamu bolehlah pentas, tetapi, enggak usah ngomong politik. Enggak, pemerintah mesti dikritik, pemerintah mesti waras, pemerintah mesti dalam trek dan biarkan mereka mengekspresikan dengan seninya, dengan karakternya, dengan budayanya, dan kita cukup fasilitasi,” tegas Ganjar.

Mereka yang akan mengerjakan, birokrasi tinggal duduk untuk melihat hasilnya,” tambah Ganjar. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version