Kutim

Evaluasi Serapan APBD Kutai Timur

Anggota DPRD Kutim, Leny Susilawati Anggraini.

Editorialkaltim.com – Sekretaris Komisi B DPRD Kutai Timur, Leny Susilawati Anggraini, mengungkapkan prihatin dengan rendahnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutai Timur pada tahun 2024. Hanya 29,47 persen dari total APBD Perubahan yang mencapai Rp14 triliun telah terserap menjelang akhir tahun.

Leny menilai serapan anggaran yang rendah menunjukkan tantangan besar dalam pelaksanaan program-program yang telah direncanakan, khususnya pada proyek fisik yang krusial untuk pembangunan infrastruktur. “Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Terus terang, ini bukan hal yang mudah disampaikan, tetapi sebagai anggota DPRD, ini menjadi tanggung jawab kami untuk mengawasi penggunaan anggaran dengan optimal,” ujar Leny, Kamis (7/11/2024).

Baca  Pelabuhan Kenyamukan Diharapkan Jadi Ikon Baru Kutim pada 2025

Peningkatan APBD Kutim tahun ini dipengaruhi beberapa kebijakan pusat, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2022 yang mengatur perpajakan di sektor batu bara dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2023 yang menambahkan Dana Bagi Hasil dari sektor kelapa sawit. Tahun ini, Kutim menerima Dana Bagi Hasil dari sektor kelapa sawit untuk pertama kalinya, yang berkontribusi besar dalam meningkatkan total APBD.

Selain itu, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran dari APBD tahun 2023 sebesar Rp1,7 triliun turut memperkuat anggaran 2024. Namun, Leny menyayangkan peningkatan anggaran tersebut belum dimanfaatkan dengan baik untuk program-program pembangunan daerah.

Baca  Optimalisasi SIPD-RI Kutai Timur, Belajar dari Sukses Keuangan Buleleng

Leny menegaskan DPRD akan terus memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran, terutama untuk proyek-proyek fisik yang bersifat krusial dan sangat dibutuhkan masyarakat. Ia menyebut, hingga saat ini belum ada laporan rinci terkait kendala yang menyebabkan lambatnya serapan anggaran dari dinas-dinas terkait. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengevaluasi progres pelaksanaan program, termasuk mengawasi dinas-dinas yang bertanggung jawab.

“Kalau penyerapan 100 persen rasanya sulit, namun angka yang sekarang ini terlalu rendah. Kita harus melihat lagi sejauh mana dinas-dinas sudah melaksanakan program-program mereka,” tegas Leny. Optimisme tetap diungkapkan Leny serapan anggaran dapat dikejar di sisa waktu yang ada, meskipun mengakui hal itu akan menjadi tantangan besar.

Baca  DPRD Kutim Dorong Perda Pengarusutamaan Gender untuk Kesetaraan di Tempat Kerja

“Kami tetap optimis serapan anggaran bisa meningkat di akhir tahun ini. Meskipun sekarang angkanya masih rendah, kita akan terus mendesak agar bisa mencapai angka yang lebih baik. DPRD akan terus mengawal agar program yang telah direncanakan bisa terlaksana,” pungkasnya.(Lah/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker