Nasional

Ekonomi Daerah Lesu Kepala BKKBN Imbau Keluarga Pangkas Belanja Rokok

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo (Foto: BKKBN)

Editorialkaltim.com – Di tengah tantangan ekonomi, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengimbau masyarakat untuk memotong pengeluaran tidak esensial, terutama rokok. Dalam penuturannya, belanja boros yang dilakukan oleh warga di Kabupaten Kulon Progo dilihat sebagai penghambat produktivitas ekonomi lokal.

“Setelah meninjau data BPS, terkuak bahwa pengeluaran terbesar adalah untuk padi-padian dan rokok. Ini adalah sebuah kehilangan yang besar bagi kemajuan daerah kami yang termasuk daerah miskin,” ungkap Hasto pada Kamis (4/7/24).

Baca  BKKBN Ungkap Orang yang Stunting Berpotensi Punya Pendapatan Lebih Rendah

Menurut data yang disampaikan, total pengeluaran untuk rokok oleh warga Kulon Progo mencapai angka yang mengejutkan, yakni Rp96 miliar per tahun.

Hal ini mendorong Hasto untuk mengusulkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai Kawasan Tanpa Rokok, sebagai langkah konkret untuk mengurangi kebiasaan merokok, terutama di kalangan pelajar SMP dan SMA.

“Tujuannya agar generasi muda tidak terjerumus dalam kebiasaan merokok yang berakibat pada penurunan produktivitas di masa depan,” tambahnya.

Baca  Jaga Daya Beli Masyarakat Jelang Lebaran, Pemerintah Tak Naikkan Tarif Listrik

Hasto juga menyinggung tentang tantangan demografis yang akan dihadapi Indonesia di masa depan, dimana jumlah penduduk lanjut usia akan meningkat signifikan pada tahun 2035. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memiliki generasi muda yang sehat dan produktif untuk mendukung generasi baby boomers yang menua.

“Situasi ini menuntut generasi muda yang kuat dan tidak terbebani oleh masalah kesehatan dari kebiasaan buruk seperti merokok,” jelas Hasto.

Di akhir wawancaranya Kepala BKKBN tersebut menegaskan pentingnya memanfaatkan masa-masa produktif saat ini untuk menghindari kemungkinan menjadi ‘Generasi Sandwich’, yang terjepit dalam tanggung jawab menghidupi orang tua dan keluarga sendiri di masa yang akan datang.

Baca  Moeldoko: Iuran Karyawan Untuk Tapera Tak Terkait Makan Gratis atau Proyek IKN

“Ini adalah waktu yang kritis, kita harus bertindak sekarang agar masa depan kita tidak suram,” pungkas Hasto Wardoyo. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker