
Editorialkaltim.com – Samarinda masih terus bergulat dengan berbagai persoalan klasik kota besar. Mulai dari banjir, kemacetan, hingga masalah sosial dan lingkungan, semuanya jadi pekerjaan rumah yang butuh perhatian serius. Di tengah kondisi itu, DPRD Kota Samarinda menegaskan komitmennya untuk tidak menutup telinga terhadap suara masyarakat.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Romadhony Putra Pratama, menyebut tugas dewan tidak hanya berhenti pada fungsi legislasi dan penyusunan anggaran. Menurutnya, fungsi pengawasan justru menjadi pilar utama untuk memastikan jalannya pemerintahan sesuai kebutuhan rakyat.
“DPRD harus hadir sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Semua bentuk aspirasi, baik yang datang dari forum resmi, pertemuan warga, hingga aksi mahasiswa di jalanan, wajib kami dengarkan dan tindak lanjuti. Itu bagian dari komitmen kami,” ujar Romadhony, Kamis (25/9/2025).
Politisi muda PDI Perjuangan itu menegaskan setiap keluhan warga adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan. Ia menyoroti masalah banjir yang selalu muncul dalam setiap dialog masyarakat, sebagai tanda bahwa isu tersebut masih menjadi momok utama warga Samarinda.
“Kalau kita bicara banjir, maka kita bicara soal kehidupan sehari-hari. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi tentang bagaimana masyarakat bisa hidup dengan layak dan aman,” tegasnya.
Romadhony menjelaskan, DPRD secara rutin menggelar rapat kerja dengan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memastikan program strategis berjalan sesuai jalurnya. Dalam kondisi tertentu, DPRD juga tidak segan menggunakan hak konstitusional seperti interpelasi bila menemukan kebijakan yang melenceng dari kebutuhan publik.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengawal jalannya pemerintahan. Forum-forum terbuka DPRD disebutnya selalu tersedia untuk umum, dan masyarakat diundang untuk hadir langsung menyaksikan proses pengambilan keputusan.
“Kami ingin transparansi tidak berhenti sebagai slogan. Warga berhak tahu bagaimana diskusi di DPRD berlangsung, dan berhak memastikan bahwa aspirasi mereka benar-benar diperjuangkan,” jelasnya.
Romadhony menambahkan, keberhasilan pembangunan di Samarinda tidak bisa hanya mengandalkan DPRD maupun pemerintah daerah. Menurutnya, kolaborasi erat dengan masyarakat adalah kunci agar kebijakan benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan.
“Kota ini punya banyak tantangan, mulai dari banjir, kemacetan, hingga persoalan sosial dan lingkungan. Semua pihak harus bergerak bersama. DPRD siap memimpin dari depan, tapi kami juga butuh dukungan masyarakat,” pungkasnya. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.