Editorialkaltim.com – Anggota komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Ismail Latisi, menanggapi keluhan masyarakat terkait biaya tambahan yang dibebankan kepada orang tua untuk acara perpisahan di sekolah-sekolah. Ia menilai bahwa urgensi pelaksanaan acara perpisahan di hotel atau tempat mewah perlu dikaji ulang, terutama terkait dampaknya terhadap ekonomi orang tua siswa.
“Kembali ke urgensinya, apakah acara perpisahan harus dilaksanakan di hotel? Ketika memilih tempat seperti itu, apakah tidak memberatkan orang tua? Bisa jadi ada orang tua yang tidak mampu untuk membayar biaya tambahan tersebut,” ujarnya, Rabu (05/02/2025).
Menurutnya, perpisahan merupakan kegiatan seremonial yang seharusnya tidak menjadi beban finansial bagi orang tua. Ia menekankan bahwa sekolah sebaiknya memaksimalkan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah untuk mengadakan acara tersebut.
“Kegiatan bisa dilakukan sewajarnya di lingkungan sekolah. Kalau sekolah punya aula atau fasilitas lain, itu bisa dimanfaatkan. Tidak perlu memaksakan acara di tempat yang bisa membuat sebagian orang tua kesulitan,” tambahnya.
Ia berharap pihak sekolah lebih bijak dalam menentukan format acara perpisahan agar tetap bermakna tanpa harus membebani orang tua. Ia juga mengimbau agar ada regulasi atau kebijakan yang mengatur agar biaya tambahan untuk kegiatan semacam ini tidak menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua siswa.
DPRD Samarinda akan terus memantau persoalan ini dan mendorong pihak terkait untuk mencari solusi yang lebih adil bagi semua pihak, terutama bagi orang tua siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi. (Adr)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
