
Editorialkaltim.com – Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang resmi diluncurkan Kementerian Koperasi dan UKM pada Mei 2025 lalu, dinilai menjadi peluang baru untuk memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan dan desa. Di Samarinda sendiri, tercatat ada 59 Kopdes yang telah terbentuk.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Joha Fajal, menyebut keberadaan Kopdes dapat memberi dampak positif jika disinergikan dengan kebutuhan lokal. “Koperasi kelurahan tetap harus disesuaikan dengan kepentingan masyarakat setempat. Itu penting agar manfaatnya benar-benar dirasakan,” ujarnya, Senin (1/9/2025).
Meski muncul kekhawatiran tumpang tindih dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Joha menilai kedua lembaga itu justru bisa berjalan beriringan. Menurutnya, Kopdes dan Bumdes sama-sama memiliki tujuan pemberdayaan masyarakat. “Tidak perlu dipertentangkan. Dari sisi pembiayaan maupun model usaha, keduanya justru bisa saling menopang,” jelasnya.
Ia menambahkan, semakin banyak unit usaha yang lahir di desa seharusnya menjadi kabar baik. Tantangan terbesar justru terletak pada sistem pengelolaan. Karena itu, Joha menekankan pentingnya peran pemerintah agar tidak berhenti pada tahap pembentukan semata.
“Lebih banyak usaha di desa memang positif. Tetapi tanpa pembinaan dan pengawasan, koperasi bisa berhenti di nama saja. Pemerintah harus hadir memberi pendampingan berkelanjutan,” tegasnya.
Joha berharap sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menjadikan Kopdes Merah Putih sebagai instrumen penggerak ekonomi yang berkelanjutan. (nit/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.