KaltimSamarinda

DPRD Samarinda Ingin Pengelolaan Sampah RT Jadi Sumber Ekonomi Warga

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, M. Ardiansyah (Foto: Editorialkaltim/Salman)

Editorialkaltim.com – Komisi III DPRD Kota Samarinda menilai pengelolaan sampah dan lingkungan perlu didorong lebih dekat dengan masyarakat, khususnya di tingkat rukun tetangga (RT). Pendekatan berbasis warga dinilai dapat menjadi solusi kebersihan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, M. Ardiansyah, menyebut pengelolaan lingkungan tidak cukup hanya berorientasi pada kebersihan. Ke depan, konsep yang diterapkan harus terintegrasi dengan pembangunan wilayah dan penguatan ekonomi masyarakat.

“Saya sedang membangun sebuah sistem yang bisa kita kerjakan di level RT, di mana lingkungan tetap terjaga, pembangunan tidak terganggu, dan masyarakat mendapatkan nilai ekonomi dari situ,” ujar Aan, Kamis (18/12/2025).

Baca  Komisi II DPRD Samarinda Minta Pemkot Intervensi Pasar untuk Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Salah satu potensi yang disorot adalah pemanfaatan parit di kawasan permukiman. Selama ini, parit hanya difungsikan sebagai saluran air, padahal masih memiliki ruang yang bisa dioptimalkan tanpa mengganggu aliran air.

Aan menjelaskan, parit di lingkungan perumahan umumnya memiliki kedalaman sekitar satu meter, sementara tinggi muka air rata-rata hanya 30 sentimeter. Kondisi tersebut membuka peluang pemanfaatan ruang kosong di atas aliran air.

“Di bawah air tetap mengalir, tapi di bagian atasnya bisa kita manfaatkan untuk kolam ikan, lalu di atasnya lagi kita susun pot tanaman sayuran. Ini bisa menciptakan lingkungan yang bersih, tertata, dan produktif,” jelasnya.

Baca  Sri Puji Astuti: Pemkot Samarinda Perlu Proaktif Mengidentifikasi Faktor-Faktor Penyebab Stunting

Selain pemanfaatan ruang, Aan juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis pemilahan. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk, sementara sampah plastik dikelola melalui bank sampah agar memiliki nilai jual.

Ia menilai konsep tersebut sejalan dengan Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat (Probebaya) yang selama ini dijalankan Pemerintah Kota Samarinda, terutama dalam mendorong peran aktif warga di tingkat lingkungan terkecil.

Untuk memastikan konsep tersebut dapat diterapkan secara nyata, Aan menegaskan perlunya contoh langsung di lapangan. Ia berencana memulai penerapan sistem pengelolaan lingkungan tersebut di lingkungan tempat tinggalnya sendiri.

Baca  Samri Pertanyakan Belum Ada Langkah Konkret dalam Penertiban Pom Mini

“Kita harus memberi contoh dulu. Nanti saya coba di parit depan rumah saya, kita bangun bertingkat, ajak warga beternak ikan dan menanam sayur. Harus ada pilot project supaya masyarakat percaya dan mau ikut,” tambahnya.

Aan berharap pendekatan tersebut dapat berkembang menjadi gerakan kolektif di tingkat RT. Dengan memulai dari langkah sederhana dan terukur, pengelolaan sampah dan pemanfaatan ruang dinilai mampu memperbaiki kualitas lingkungan sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi warga Samarinda.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button