Editorialkaltim.com – Kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bukit Pinang, Samarinda, menjadi faktor utama yang menggagalkan kota Samarinda meraih Piala Adipura tahun ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Endang Liansyah menyampaikan bahwa Samarinda bisa mendapatkan Piala Adipura di tahun ini. Menurutnya sebagain besar penialian menunjukkan trend positif mulai dari kualitas air, udara, hingga pengelolaan sampah sudah maksimal dilakukan.
“Kita seharusnya bisa mendapatkan piala Adipura tahun ini kecuali tidak terjadi kebakaran di TPA,” ujarnya pada saat kunjungan kerja DPRD Samarinda di kantor DLH Samarinda, Selasa (17/12/2024).
Insiden kebakaran terjadi saat tim penilai Adipura melakukan kunjungan ke Samarinda.Kebakaran tersebut menyebabkan asap tebal yang mengganggu kualitas udara dan kesehatan warga sekitar.
Sehingga nilai yang diperoleh kota Samarinda titik mencapai standar yang ditentukan tim penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Adapun penilain TPA sendiri menjadi salah faktor penentu keberhasilan satu kota atau kabupaten memperoleh piala Adipura.
Kebakaran di TPA Bukit Pinang Samarinda yang mengakibatkan kegagalan kota ini meraih Piala Adipura memicu berbagai tanggapan, termasuk dari anggota DPRD Samarinda. Beberapa anggota legislatif menyampaikan keprihatinan mereka dan menyoroti perlunya pembenahan pengelolaan sampah secara menyeluruh.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyatakan pihaknya mendorong Pemerintah Kota untuk segera menyusun strategi pengelolaan sampah yang lebih modern dan terencana, termasuk penggunaan teknologi ramah lingkungan. DPRD Samarinda berharap kejadian kebakaran seperti di TPA Bukit Pinang tidak terulang.
“Kita berharap Samarinda dapat merebut kembali Piala Adipura di tahun mendatang.” Pungkasnya.(adr)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.