DPRD PPU Soroti Dampak Toko Modern Terhadap UMKM Lokal

Editorialkaltim.com – Lonjakan jumlah toko modern di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dinilai menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan pelaku UMKM dan industri kreatif lokal. Wakil Ketua I DPRD PPU, Syahrudin M Noor, meminta pemerintah daerah tak hanya fokus mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keseimbangan pelaku usaha agar tidak menimbulkan ketimpangan.
Menurut Syahrudin, pertumbuhan toko modern memang bisa menjadi indikator geliat ekonomi daerah, namun perlu diiringi dengan regulasi yang jelas agar tidak menggerus ruang usaha milik masyarakat kecil.
Ia menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah kepada sektor usaha lokal yang masih rentan.
“Kalau toko modern terus dibiarkan tanpa kontrol, kita khawatir warung-warung kecil dan pelaku UMKM yang sudah lama bertahan akan tumbang pelan-pelan,” ujar Syahrudin.
Ia menambahkan, kehadiran toko modern cenderung memiliki daya saing tinggi karena didukung oleh modal besar, suplai barang stabil, serta promosi yang masif. Sementara itu, pelaku UMKM lokal masih banyak yang bergantung pada produksi rumahan dan pemasaran terbatas.
“Kalau tidak ada perlindungan, lama-lama produk lokal ini akan tenggelam. Padahal mereka juga berkontribusi pada ekonomi daerah, terutama dari sisi penyerapan tenaga kerja,” lanjutnya.
Politisi Partai Demokrat ini mendorong agar pemerintah daerah mengambil langkah strategis, mulai dari pengaturan zonasi pendirian toko modern hingga kewajiban menyediakan etalase khusus untuk produk UMKM lokal di gerai-gerai tersebut.
“Kita ingin ada kebijakan afirmatif. Misalnya, toko modern diwajibkan menyediakan 10-20 persen rak mereka untuk produk UMKM lokal. Itu langkah konkret yang bisa dilakukan,” tegasnya.
Selain mendesak regulasi, ia juga menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan terhadap UMKM agar bisa beradaptasi dengan perkembangan pasar. Menurutnya, pembinaan itu bisa meliputi pelatihan kemasan, akses permodalan, hingga digitalisasi pemasaran.
Ia juga menyoroti potensi besar industri kreatif yang tengah berkembang di PPU, khususnya dari kalangan generasi muda. Usaha seperti kedai kopi, toko daring, dan kerajinan lokal harus diberi ruang tumbuh, bukan justru tergeser karena gempuran ritel modern.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.