gratispoll
KaltimSamarinda

DPRD Kaltim Desak Penutupan Jembatan Mahakam I Usai Insiden Tongkang

Komisi II DPRD Kaltim langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan mendesak penutupan penuh jembatan demi investigasi dan pembangunan fender pelindung (Foto: Humas DPRD)

Editorialkaltim.com – Insiden tongkang kembali menabrak Jembatan Mahakam I memicu reaksi keras dari DPRD Kalimantan Timur. Komisi II langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan mendesak penutupan penuh jembatan demi investigasi dan pembangunan fender pelindung.

RDP digelar pada Senin (28/4/2025) malam di Gedung E Kantor DPRD Kaltim. Ketua Komisi II Sabaruddin Panrecalle memimpin langsung rapat yang juga dihadiri Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Wakil Ketua I Ekti Imanuel, dan Wakil Ketua Komisi II Sapto Setyo Pramono.

Sejumlah anggota Komisi II dan III serta Sekretaris DPRD Kaltim Norhayati Usman juga hadir. Rapat turut melibatkan pihak perusahaan terkait, termasuk PT Pelayaran Mitra 7 Samudera yang terlibat dalam insiden Februari lalu.

Baca  Reza Yakini Semangat Pemuda Menjadi Kunci Pembangunan IKN

Namun, perwakilan PT Mitra 7 Samudera yang hadir dinilai tidak kompeten karena hanya staf ahli. Sabaruddin pun langsung meminta mereka meninggalkan ruang rapat karena dianggap tidak bisa memberikan keputusan.

“Anda tidak bertanggung jawab di sini, silakan keluar. Karena Anda tidak memberikan keputusan. Evaluasi izinnya, tolong!” tegas Sabaruddin.

Ia menyebut kejadian ini sudah sangat berulang dan membahayakan masyarakat.

“Ini bukan kecelakaan biasa, ini luar biasa. Sudah berulang kali. Kami minta pertanggungjawaban dan investigasi menyeluruh,” tambahnya.

Komisi II juga menyoroti pelanggaran terhadap Perda Nomor 1 Tahun 1989 yang melarang kapal berlabuh dalam radius 500 meter dari jembatan. Fakta di lapangan, banyak kapal masih parkir sembarangan.

Baca  Sudah Peletakan Batu Pertama, Helmi Optimis Terowongan Samarinda Terbangun Sesuai Target

“Zona steril tidak ditegakkan. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan,” kata politisi Gerindra.

Ketua DPRD Hasanuddin Mas’ud bahkan merekomendasikan penutupan total aktivitas di atas dan bawah Jembatan Mahakam I selama dua bulan untuk memberi ruang pembangunan fender.

“Kami minta malam ini juga KSOP menandatangani kesepakatan penutupan sampai fender selesai dibangun. Dua bulan,” ujar Hasan.

BBPJN menyebut investigasi bisa dimulai paling cepat Rabu atau Jumat pekan ini, namun DPRD menegaskan agar penutupan dilakukan secepatnya untuk mencegah kerugian dan korban jiwa.

Baca  Dewan Samarinda Terus Dorong Sinergi Pemkot, Pemprov dan Pemerintah Pusat

Politisi Partai Golkar bahkan menyebut insiden ini bukan lagi kelalaian, tapi aksi kriminal.

“Ini seperti perampokan. Dampaknya besar, jembatan rusak, masyarakat takut,” tegasnya.

Sebagai catatan, insiden ini adalah yang ke-23 di Jembatan Mahakam I. Benturan langsung pada tiang utama kembali terjadi pada Sabtu malam, 26 April 2025. Pilar penyangga kini tampak miring. Pembangunan fender diperkirakan menelan biaya Rp35 miliar.(ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button