Kutim

DPRD Kutai Timur Dorong Peningkatan Produk Lokal

Anggota DPRD Kutai Timur, Faizal Rachman. (istimewa)

Editorialkaltim.com – Anggota DPRD Kutai Timur, Faizal Rachman, mendorong Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan produk khas daerah. Pernyataan ini disampaikan Faizal saat wawancara baru-baru ini.

Faizal menyarankan Pemkab Kutai Timur untuk fokus pada pembuatan produk baru yang dapat menjadi ikon daerah. “Paling penting adalah kemampuan kita untuk menciptakan produk yang dijual ke masyarakat. Karena begitu produk diciptakan, disitu ada nilai tambah,” ujar Anggota DPRD Kutai Timur.

Beliau menambahkan, “Disitu ada SDM-nya, disitu ada material pendukungnya. Kalau pun mau ditingkatkan, bagaimana APBD itu bisa menumbuhkan produk-produk baru yang dijual di Kutai Timur. Saya rasa APBD kita mampu melakukan itu.”

Baca  Pemkab Kutim: Peningkatan Jalan Muara Bengalon - Sekerat Bakal Terealisasi

Produk baru asli Kutai Timur diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal. Saat ini, pertumbuhan ekonomi terbesar masih berasal dari sektor tambang. “Pertumbuhan ekonomi kita itu dominan di tambang. PDRB kita yang tertinggi itu penyumbangnya tambang. Perkebunan, pertanian, perikanan, dan kelautan itu sumbangannya untuk daerah masih belum terlalu besar, padahal awal Kutai Timur berdiri tujuannya itu,” papar Faizal.

Baca  Pentingnya Sistem Keamanan di Era Digital, Pemkab Kutim Gelar Sosialisasi Keamanan Jaringan dan Persandian

Strategi pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat menciptakan produk baru yang memiliki nilai jual tinggi dan tidak hanya bergantung pada pertambangan.

“Makanya strateginya, bagaimana masyarakat kita dapat membuat produk baru. Maksudnya produk yang memang asli ditumbuhkan di Kutai Timur. Kalau misalkan ada produk baru yang timbul, disitu ada jam kerja masyarakat Kutim. Faktor-faktor pendukung dari produksi juga ada. Sekarang kan hanya berhubungan dengan tambang aja,” jelasnya.

Selain itu, dia mengungkapkan produksi lokal seperti Pisang dan Nanas masih belum terlalu besar. Permintaan ekspor untuk kedua produk ini juga masih terbatas. “Yang lain kan seperti pariwisata kita juga masih kecil. Produk ekspor seperti Pisang dan Nanas juga belum terlalu besar. Itu bisa kita lihat di PDRB kita yang masih dikuasai pertambangan,” tandas Faizal Rachman.(Lah/shn/adv)

Baca  Deklarasi Pemilu Damai 2024, Bupati Kutim Ingatkan Jangan Ada Kampanye di Tempat Ibadah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button