
Editorialkaltim.com – Ketua Komisi III DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Farida, meminta PT Insani dan PT Anugerah Bara Kaltim (ABK) untuk lebih memperhatikan warga Desa Purwajaya yang terdampak aktivitas pertambangan.
Pernyataan itu disampaikan Farida dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak terkait di Ruang Banmus DPRD Kukar, Senin (25/8/2025).
Farida menegaskan bahwa meski sebagian dampak banjir, seperti limpahan air, berasal dari Desa Batuah, perusahaan tetap wajib bertanggung jawab secara moral dan sosial.
“Perusahaan tidak boleh hanya berdiri di sisi keuntungan. Di mana pun mereka beroperasi, ketika ada musibah, mereka harus turut serta dalam solusi,” ujarnya.
Menurut Farida, bantuan berupa sembako yang diberikan perusahaan selama ini memang bentuk kepedulian. Namun, nilai materialnya belum sebanding dengan kerugian yang ditanggung warga.
“Rugi yang dirasakan warga jauh lebih besar dibandingkan bantuan yang disalurkan,” tegasnya.
Farida menyebut DPRD Kukar tidak bermaksud mempertentangkan siapa yang benar atau salah. Tujuannya adalah mencari jalan tengah yang adil bagi semua pihak.
Ia mendorong perusahaan agar menunjukkan komitmen berkelanjutan, bukan hanya saat krisis datang.
“Setidaknya perusahaan harus punya rasa iba terhadap warga Purwajaya. Tali asih yang disepakati bersama perlu diberikan secara layak dan berkelanjutan,” katanya.
Farida juga mengingatkan warga agar tetap memahami bahwa perusahaan memiliki banyak tanggung jawab lain. Meski begitu, ia menekankan kepedulian terhadap masyarakat tidak boleh berhenti.
“Dalam setiap operasional, keberpihakan terhadap masyarakat tetap harus jadi bagian dari komitmen,” tutupnya. (ftr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.