
Editorialkaltim.com – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Muhammad Fadly, mengingatkan para kontraktor mitra kerja pemerintah agar bekerja secara profesional. Peringatan itu disampaikannya usai menyoroti keterlambatan proyek pembangunan SMAN 7 Balikpapan yang menelan anggaran Rp8 miliar.
“Harapan saya, kontraktornya bekerja profesional. Kalau ingin mendapatkan pekerjaan, harus dimaksimalkan, jangan nafsu besar tenaga kurang,” ujar Fadly, Selasa (14/10/2025).
Fadly menilai keterlambatan proyek pembangunan memang bisa terjadi, tetapi tetap ada batas waktu yang harus dipatuhi oleh kontraktor. Ia menegaskan bahwa toleransi waktu bukan berarti bisa mengabaikan tanggung jawab terhadap progres pekerjaan.
“Keterlambatan pekerjaan itu hal yang jamak dalam proyek, tapi tetap ada batasan yang harus diikuti. Jangan sampai dibiarkan,” tegasnya.
Menurutnya, sejumlah proyek khususnya di sektor pendidikan kerap ditemukan tidak sesuai dengan kontrak yang disepakati. Akibatnya, banyak proyek gagal rampung dan berdampak pada tidak optimalnya serapan anggaran.
“Banyak tuh beberapa bangunan sekolah yang akhirnya tidak selesai dikerjakan dalam tahun anggaran tersebut. Ini kan uangnya jadi sia-sia, kembali lagi ke kas negara,” ujarnya.
Fadly menekankan pentingnya profesionalisme kontraktor dalam mengerjakan proyek agar hasilnya maksimal dan bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat. Ia juga menilai disiplin dalam pelaksanaan proyek menjadi kunci keberhasilan pembangunan di daerah.
“Kalau anggaran yang sudah disiapkan tidak dikelola dengan baik, maka pembangunan yang diharapkan tak akan terwujud. Ini penting untuk jadi perhatian semua pihak,” pungkasnya.(adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.