
Editorialkaltim.con – Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mendesak Pemerintah Provinsi Kaltim segera mengambil langkah tegas terkait kelanjutan operasional Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda. Dorongan ini muncul lantaran kebutuhan layanan kesehatan di Samarinda dinilai masih jauh dari standar ideal.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menegaskan saat ini Kota Samarinda hanya memiliki sekitar 1.500 tempat tidur rumah sakit.
Angka tersebut masih jauh dari ketentuan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mensyaratkan minimal 4.500 tempat tidur.
“RSI masih sangat diperlukan. Kita harus mencari solusi konkret dan mempertemukan seluruh pihak terkait,” kata Andi, Rabu (13/8/2025), usai rapat resmi bersama sejumlah pihak di Platinum Hotel & Convention Hall Balikpapan.
Menurut Andi, keberadaan RSI sangat strategis untuk menjawab kekurangan fasilitas kesehatan di Samarinda. Apalagi rumah sakit ini telah menjadi salah satu rujukan masyarakat sejak berdiri puluhan tahun lalu.
Andi menambahkan, permasalahan operasional RSI bukan sekadar isu teknis, tetapi menyangkut kebutuhan dasar layanan kesehatan warga Samarinda. Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah bergerak cepat mencari jalan keluar.
Ia menilai, kunci penyelesaian persoalan ini terletak pada komunikasi yang baik antara Pemprov Kaltim, DPRD, dan Yayasan RSI (YARSI). Andi menyebut pertemuan resmi yang melibatkan semua pihak menjadi langkah awal yang wajib dilakukan.
“Kita bicara soal kesehatan warga. Jadi tidak ada alasan untuk menunda. Semua pihak harus duduk bersama dan mencari solusi terbaik,” tegasnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.