
Editorialkaltim.com – Sekretaris Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal, mengajak masyarakat, khususnya korban pelecehan seksual, untuk berani melapor ke pihak berwajib dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Hal ini disampaikannya saat redaksi editorialkaltim.com menghubungi via telepon, Rabu (30/7/2025). Ajakan tersebut muncul di tengah meningkatnya kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak di Bontang yang dinilai semakin memprihatinkan.
“Ini sangat memprihatinkan, apalagi kebanyakan yang melakukan adalah orang terdekat,” ucapnya.
Karena itu, politisi PKS ini menyebut bahwa perlu ada pendampingan psikologis serta akses hukum yang mudah dan terjangkau bagi korban. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak.
“Peran keluarga, sekolah, dan lingkungan sangat penting dalam menciptakan kesadaran dan mencegah tindak pelecehan. Masyarakat harus bahu-membahu untuk menciptakan ruang yang aman bagi perempuan dan anak-anak,” tegasnya.
Ia menyebut bahwa masyarakat harus menciptakan lingkungan yang kondusif sebagai salah satu langkah pencegahan dan mendukung korban untuk berani berbicara.
“Ketika sudah terjadi, maka korban perlu dilakukan pendampingan supaya mereka tidak merasa sendiri, karena kejadian tersebut akan memberikan dampak trauma yang mendalam,” tutupnya.
Diketahui, Polres Bontang mencatat 33 kasus Perlindungan Perempuan dan Anak pada semester awal 2025. Kasus paling banyak yang dilaporkan yakni persetubuhan anak sebanyak 16 perkara. Kemudian kasus pencabulan menempati urutan kedua dengan 6 perkara. Ketiga, kasus kekerasan anak sebanyak 5 berkas, keempat Kekerasan Dalam Rumah Tangga 4 kasus, kelima perzinahan 1 kasus, dan penganiayaan 1 kasus.(lia/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya