DPRD Bontang Lakukan Sidak Proyek Pembangunan Kantor Kelurahan Berebas Tengah
Editorialkaltim.com – Rombongan Komisi I DPRD Bontang menggelar sidak ke lokasi pembangunan gedung Kantor Kelurahan Berebas Tengah, Bontang Selatan, Rabu (13/9/2023).
Dalam sidak tersebut diketahui progress pembangunan sudah mencapai 50 persen. Namun, ditemukan para pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Mandiri (APD) yang semestinya menjadi syarat safety proyek apalagi pekerja harus menaiki struktur bangunan yang tinggi.
“Seharusnya itu utama yang harus dipakai karena ini kan kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi jadi memang keselamatan ini harus diutamakan karena itu sangat tidak safety. Apalagi itu ada yang manjat-manjat tanpa helm dan peralatan lainnya,” ungkapnya saat ditemui di lokasi, Rabu (13/9/2023).
Disinggung soal jumlah tenaga kerja, Raking menyebutkan bahwa terdapat 20 pekerja dalam proses pembangunan tersebut. 50 persen lokal dan 50 persen dari pulau Jawa.
“Seharusnya kan 70 persen lokal namun kontraktor ini tidak hanya disini saja pekerjaannya jadi karena disitu helper tidak terlalu diperlukan jadi dialihkan ke proyek lain yang membutuhkan. Jadi aman saja untuk pekerjanya,” jelasnya.
Selain itu, semua pekerja telah memiliki BPJS Ketenagakerjaan yang disediakan oleh kontraktor.
“Dia memang bukan berbentuk selembaran yang biasanya, namun tertera dalam satu kontrak. Hitungan BPJS-nya ini per kontrak kerja, dan semua nama pekerja sudah ada,” paparnya.
Senada, Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Bontang Irvan menegaskan, nyawa pekerja merupakan hal yang harus diutamakan.
“Kami berharap, walaupun BPJS sudah tersedia, namun tetap pengguna APD adalah hal yang wajib dipenuhi,” tuturnya.
Dirinya menghimbau kepada pihak kontraktor untuk menertibkan para pekerja untuk menggunakan serta menyiapkan APD.
“Sebelum hal buruk terjadi, kami harus mewanti-wanti. Selain itu, ini juga program pemerintah, jangan sampai menjadi boomerang di kemudian hari,” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Berebas Tengah Chandra menyebutkan pihaknya terus ikut melakukan pengawasan namun tidak bisa masuk lebih jauh. Terutama soal pekerja dan aturannya.
“Saya tiap hari datang meninjau karena kan harapannya di tahun baru nanti kami sudah kantor baru kalau tidak itu maka kami harus menganggarkan kembali untuk memperpanjang kontrak tempat yang sekarang kami tempati untuk berkantor,” imbuhnya.
Diketahui, proyek yang senilai Rp4,6 miliar tersebut ditargetkan rampung November 2023 mendatang. (ali/nfa/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.