
Editorialkaltim.com – Ketidakhadiran pihak yayasan Universitas Trunajaya (Unijaya) memicu kekecewaan DPRD Bontang.
Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rauzan Fikri mengungkapkan jika persoalan tersebut tidak akan rampung selama pihak yayasan tidak peduli dengan polemik yang terjadi. Ketidakhadiran perwakilan satu pun dari Kampus Unijaya, menjadi kendala Pemkot Bontang dan DPRD untuk mencari solusi.
“Selama yayasan masih acuh tak acuh maka mau ke mana pun pemerintah dan DPRD maka tidak akan ada penyelesaiannya. Meski ke Kementerian,” ucapnya saat rapat Gabungan Komisi A dan C DPRD Bontang, Senin (17/06/2025).
Lebih lanjut, politisi Golkar ini meminta pemerintah untuk terus mengawal persoalan ini demi kemanusiaan.
“Kalau pemerintah ini kan wewenangnya terbatas,” ucapnya.
Selain itu, ia berharap mahasiswa yang sejauh ini masih belum memiliki kejelasan perlu dicarikan solusi bersama. Salah satu opsinya, seperti mengambil alih pengelolaan Kampus Unijaya ke pemerintah.
“Kalau memang ada aturan yang memperbolehkan dan sesuai regulasi maka kenapa tidak kita ambil,” imbuhnya.
Senada, Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bontang, Saeful Rizal menyebut bahwa dengan mangkirnya pihak yayasan akan menghambat semua pihak dalam mencari solusi.
Saeful bilang, usia mahasiswa akan terus bertambah dan hal ini mengakibatkan mereka susah masuk dalam dunia kerja lantaran mahasiswa yang seharusnya sudah lulus tertunda karena polemik kampus yang tidak ada kepastian.
“Sangat disayangkan dengan ketidakhadiran pihak yayasan. Maka dari itu kita perlu berkreasi untuk menghadirkan mereka untuk ketemu, dengan cara yang mungkin tidak biasa, kalau perlu kita datangi,” jelasnya. (lia/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.