gratispoll
Penajam Paser Utara

Diskominfo PPU Dorong 52 Aplikasi Publik untuk Transformasi Digital

Editorialkaltim.com – Diskominfo Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memacu transformasi pelayanan publik menuju era digital dengan meluncurkan 52 aplikasi unggulan. Langkah ini menjadi jawaban atas tantangan birokrasi yang selama ini identik dengan proses panjang dan antrean melelahkan. Inovasi ini disampaikan langsung oleh Syafrudin Lamato, S.T., M.T., Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Persandian Diskominfo PPU dalam Talkshow “Kabar Benuo Taka”, Kamis (17/7/2025).

Menurut Syafrudin, semua aplikasi yang dikembangkan merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, dengan satu misi utama: menyederhanakan hidup masyarakat. “Transformasi digital ini bukan gaya-gayaan. Ini soal efisiensi, transparansi, dan akses yang mudah bagi semua warga,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa semua aplikasi sudah disiapkan agar dapat diakses masyarakat dari perangkat gawai mereka.

Baca  Wabup PPU Tanam Perdana Padi Gunakan PORNAS, Dorong Pertanian Organik Ramah Lingkungan

Sembilan aplikasi unggulan seperti E-Office, PPID, Portal Satu Data, Simperjadin, SIM PKK, SIM Posyandu, SIMRS, Si Pesan, dan SIKEP-DA menjadi tulang punggung layanan digital PPU. Masing-masing dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik masyarakat dan instansi. Salah satunya, SIM Posyandu, bahkan memiliki fitur pengaduan hingga laporan infrastruktur rusak. “Kami ingin Posyandu jadi pusat layanan informasi, bahkan jika ada jalan rusak pun bisa dilaporkan lewat situ,” jelas Syafrudin.

Peluncuran dua aplikasi anyar, SIM PKK dan SIM Posyandu, dijadwalkan pada awal Agustus 2025. Syafrudin memastikan keduanya akan menjadi game changer dalam integrasi data pelayanan sosial masyarakat. “Dari anak balita sampai ibu hamil, semua data bisa diakses terpusat. Bahkan sudah kami distribusikan informasi hingga ke sopir angkot agar publik makin tahu,” ungkapnya.

Baca  193 Pejabat Baru di PPU Dilantik, Bupati Hamdam Tegaskan Profesionalisme

Namun, transformasi digital bukan tanpa tantangan. Budaya masyarakat yang belum terbiasa dengan sistem daring menjadi salah satu hambatan yang terus dihadapi. Meski demikian, Diskominfo PPU tak gentar. Mereka mempercepat program Internet Desa agar seluruh aplikasi bisa diakses tanpa hambatan sinyal, terutama di daerah blank spot. “Kebutuhan infrastruktur jadi kunci. Kami harap pemerintah pusat dan provinsi bisa bantu lewat hibah atau alokasi khusus,” ujar Syafrudin lagi.

Keamanan data juga jadi perhatian serius. Aplikasi publik yang bersifat terbuka kini sudah ditempatkan dalam server Diskominfo PPU, menjamin efisiensi dan perlindungan data masyarakat. “Semua sudah kami pusatkan agar tidak tercecer dan tetap terpantau,” tegasnya. Ia menyebutkan, ke depan, integrasi antar aplikasi juga akan diperkuat agar satu data bisa digunakan lintas sektor pemerintahan.

Baca  Program LUTD PLN Hadir di PPU, Jadi Solusi Listrik Bagi Warga Tak Mampu

Transformasi digital yang dicanangkan Diskominfo PPU jadi bukti bahwa pelayanan publik bisa berubah lebih baik dengan kolaborasi dan inovasi. “Mari manfaatkan teknologi ini. Dukungan masyarakat jadi penentu utama kesuksesan layanan digital. Gak perlu antre panjang lagi, sekarang cukup klik dan urusan selesai,” tutup Syafrudin. (Roro/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button