Diskominfo Kaltim Gelar Jumpa Pers Bahas Penetrasi Internet dan Hoax
Editorialkaltim.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur mengadakan jumpa pers dengan media di kota Samarinda. Agenda utama adalah penyampaian materi survei penetrasi internet tahun 2024 di provinsi Kaltim oleh Sekretaris Umum Asosiasi Penyedia Jaringan Internet Indonesia (APJII) Pusat, Zulfadly Syam, di ruang Wiek Diskominfo Provinsi Kaltim, Rabu (3/4/2024).
APJII adalah asosiasi yang berfokus pada pengembangan jaringan internet dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Didirikan pada 15 Mei 1996, asosiasi ini bersifat teknikal dan dekat dengan masyarakat melalui survei. Sejak tahun 2013, APJII telah menjadi bagian dari staf kepresidenan, berbeda dengan BPS namun menggunakan rumus yang sama. Survei yang dilakukan disesuaikan dengan objeknya, sehingga setiap daerah atau individu yang menjadi subjek memiliki pertanyaan dengan variasi yang berbeda.
Zulfadly Syam menyampaikan bahwa hasil survei menunjukkan penggunaan internet di Kaltim sudah cukup baik, dengan penetrasi internet yang lebih tinggi dibandingkan skala nasional. Penggunaan internet di Kaltim mengalami kenaikan yang signifikan, dengan angka literasi internet yang cukup banyak.
“Secara nasional, Kalimantan Timur sudah melebihi dengan angka 80,6%, sementara Indonesia secara keseluruhan adalah 79,5%. Artinya, tingkat penetrasi internet di Kaltim sudah sangat baik. Tinggal bagaimana kita meningkatkan literasi digital dan keamanan siber agar masyarakat di Kalimantan Timur lebih waspada terhadap kerentanan yang terjadi di dunia siber,” papar Zulfadly.
Menurut Zulfadly, persebaran hoax di Kaltim cukup rendah dibandingkan dengan daerah lain. Konten berita yang paling sering diakses oleh masyarakat Kaltim terdiri dari kesehatan, politik, dan olahraga. Hoax paling banyak ditemukan dalam pencarian yang berkaitan dengan politik.
“Kita melihat hoax yang ada di Kaltim, khususnya dari sisi topiknya, politik masuk menjadi top 3 dari hoax yang beredar di Kalimantan Timur,” ungkap Zulfadly.
Zulfadly mengimbau masyarakat untuk mengurangi akses internet yang tidak penting, mengingat sulitnya membendung informasi hoax yang tersebar di internet. Memberikan pemahaman tentang literasi penggunaan internet yang aman kepada masyarakat adalah langkah yang perlu dilakukan.
“Kami harapkan masyarakat bisa mengurangi akses terhadap isu-isu politik yang berpotensi menjadi hoax. Akses yang tidak penting harus dikurangi agar tidak mudah terpapar berita hoax,” tutup Zulfadly. (Adr/lin)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.