Kutim

Dinas Pendidikan Kutim Siapkan Rp900 Miliar untuk Gaji Guru

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Mulyono. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Mulyono, mengakui bahwa dari anggaran sekitar Rp1,08 triliun yang dikelola oleh Dinas yang dipimpinnya, Rp900 miliar digunakan untuk membayar gaji dan tunjangan daerah bagi para guru yang jumlahnya sekitar 5000 orang.

“Dinas Pendidikan ini memang dapat anggaran Rp1,08 triliun, namun Rp900 miliar untuk gaji dan insentif daerah. Banyaknya anggaran untuk gaji dan insentif karena memang jumlah guru di Kutim sekitar 5000 orang, mulai dari PNS dan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” jelas Mulyono.

Baca  Lima Lomba Warnai Peringatan HKG PKK ke-51 Tingkat Provinsi

Mulyono menambahkan bahwa anggaran yang tersisa digunakan untuk pembangunan sarana prasarana (Sapras) sekolah. Dinas Pendidikan berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kutim, yaitu mewujudkan pelayanan dasar yang proporsional dan merata.

Selain itu, Mulyono juga mengungkapkan bahwa ada dua program unggulan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang masih dalam proses, yaitu pemenuhan serta pembangunan Sapras bidang pendidikan di seluruh kecamatan dan mendorong standarisasi akreditasi A untuk semua sekolah, baik swasta maupun negeri di Kutim.

Baca  Jamrud Guncang Festival Seni Budaya Nusantara, UMKM di Muara Badak Raup Keuntungan

Pemerataan guru di seluruh kecamatan dan peningkatan akreditasi sekolah menjadi prioritas utama Dinas Pendidikan. Dalam hal akreditasi, Mulyono mengakui bahwa masih banyak sekolah yang belum terakreditasi A, sebagian besar karena pelaporan yang belum maksimal. Saat ini, dari 802 satuan pendidikan atau sekolah, baru 441 yang mendapat akreditasi dan belum semuanya A.

Baca  Wabup Kutim Kasmidi Bulang Tegaskan Aturan Ketat ASN Jelang Cuti Bersama Iduladha

Dinas Pendidikan berupaya untuk mendapat tambahan kuota akreditasi dan mempersiapkan indikator yang dibutuhkan agar mendapat akreditasi A. “Karena akreditasi ini adalah penghargaan atas kinerja sekolah. Ini yang harus kita tunjukkan bahwa apa yang mereka kerjakan itu sudah sesuai dan maksimal, mulai dari sumber daya guru, sapras, dan tentunya lulusannya,” tutup Mulyono. (nfa/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button