gratispoll
KaltimSamarinda

Novan Tegaskan Minimnya Sopir Ambulans di Samarinda Cerminan Ketimpangan Layanan Kesehatan

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie (Foto: Editorialkaltim/Nita)

Editorialkaltim.com – Meningkatnya layanan kesehatan di Samarinda, namun ketiadaan sopir pada ambulans di beberapa puskesmas masih menyisakan permasalahan mendasar yang hingga kini belum terpecahkan.

Situasi itu dianggap menggambarkan kesenjangan pada penyediaan fasilitas dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM), yang bahkan mengancam efisiensi layanan darurat di lapangan.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyebut hal itu menandakan masih ada puskesmas di Samarinda yang belum memiliki sopir khusus ambulans. Parahnya, ketika ambulans telah tersedia lengkap di puskesmas, tetapi hanya dipergunakan ketika tenaga medis mengambil alih kemudi.

Baca  Proyek Tak Selesai, Dewan Ingatkan Pemerintah Hati Hati Memilih Rekanan

“Tentu itu melelahkan, ketika tenaga medis justru membawa sendiri kendaraan ambulans. Dan ini juga tentu berisiko tinggi, karena pastinya fokus mereka tak hanya kepada pasien saja,” ucap Novan, Jumat (15/8/2025).

Ia mengaku persoalan ini tidak hanya terjadi baru-baru ini. Akan tetapi, langkah penyelesaian yang konkret belum terlihat dari pemerintah daerah. Sedangkan para tenaga kesehatan (nakes) di lapangan harus terpaksa melakukan tugas ganda, yang tentu dapat berdampak pada mutu pelayanan.

Selain itu, Novan juga menekankan sopir ambulans bukan hanya sekadar kebutuhan teknis, melainkan bagian terpenting pada sistem penanganan medis. Pasalnya, mereka wajib mengetahui prosedur darurat, jalur evakuasi, serta etika saat berlalu lintas dalam kondisi darurat.

Baca  DPRD Samarinda Dorong Pembangunan Berkelanjutan dan Inklusif dalam LKPJ 2023

“Semisal ada membawa pasien kritis, lalu petugas medis juga mengambil alih kemudi, tentu sangat berbahaya itu. Karena ini sudah menyangkut nyawa,” ujarnya.

Memberikan solusi awal, DPRD mendorong pelatihan dasar untuk mengemudi ambulans bagi staf di puskesmas sembari menunggu adanya rekrutmen sopir khusus yang melewati beberapa mekanisme pengadaan resmi.

“Jangan hanya memiliki kendaraan ambulans bagus, tapi tidak ada sopir. Sehingga nantinya bisa menjadi mangkrak. Jangan sampai SDM jadi penyebab kegagalan pada pelayanan darurat,” tegasnya.

Baca  Bupati Kutai Barat Minta Gereja Harus Bersatu, Tinggalkan Ego Sektoral

Sebagai informasi, permasalahan ini akan dibawa pada pembahasan anggaran perubahan 2025 atau penganggaran murni 2026.

“Ekstensi pada SDM kesehatan, khususnya sopir ambulans, harus menjadi bagian dari upaya reformasi layanan kesehatan primer yang berkelanjutan,” tutup Novan. (nit/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button