
Editorialkaltim.com – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan angka stunting di Kota Tepian.
Puji menyebut kasus stunting memang turun dalam dua tahun terakhir. Namun, penuntasan persoalan gizi kronis ini masih jauh dari kata selesai.
“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong. Semua OPD harus kerja bareng, masyarakat juga harus ikut ambil peran,” kata Puji, Senin (4/8/2025).
Data terakhir menunjukkan angka stunting di Samarinda turun dari 24,4 persen pada 2023 menjadi 20,3 persen di 2024. Tapi angka itu masih jauh dari target nasional sebesar 14 persen.
Puji bilang DPRD punya peran penting, salah satunya lewat fungsi pengawasan dan dukungan anggaran yang cukup untuk OPD teknis.
“Kami komit mendukung penuh, termasuk memastikan alokasi anggaran agar program bisa jalan dan benar-benar berdampak,” tegasnya.
Puji juga mengingatkan, penurunan stunting tak bisa hanya mengandalkan program formal. Menurutnya, koordinasi antar sektor dan kebiasaan sederhana seperti pemberian gizi seimbang jauh lebih efektif.
“Harus satu frekuensi antara OPD, legislatif, dan masyarakat. Kalau nggak, program bisa mandek di tengah jalan,” bebernya.
Ia berharap dengan sinergi semua pihak, Samarinda bisa mengejar target nasional bahkan melampauinya.
“Ini soal masa depan. Kalau kita serius sekarang, hasilnya bisa dinikmati 10–20 tahun ke depan,” tutup Puji. (nit/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.