Dewan Pers Rilis Pedoman AI untuk Jurnalistik, Manusia Masih Perlu Mengontrol
Editorialkaltim.com – Dewan Pers resmi meluncurkan Peraturan Nomor 1 Tahun 2025 tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia jurnalisme.
Peluncuran ini diumumkan langsung Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025).
Menurut Ninik, panduan baru ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa integrasi AI dalam jurnalisme tidak mengesampingkan akurasi dan kode etik yang sudah ada.
“Kami tidak mengubah kode etik yang ada, melainkan melengkapinya dengan panduan ini untuk mengikuti perkembangan teknologi,” ujar Ninik dilihat dari YouTube resmi Dewan Pers.
Dia menambahkan bahwa teknologi, khususnya kecerdasan buatan, berkembang sangat cepat dan harus dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas kerja jurnalistik, bukan untuk menggantikan peran manusia dalam prosesnya.
“AI dan teknologi generatif harus menjadi alat bantu, bukan pengganti,” tegasnya.
Pembuatan pedoman ini melibatkan berbagai pihak dari Dewan Pers dan memakan waktu enam bulan.
Prosesnya mencakup diskusi dan pertemuan dengan berbagai narasumber, termasuk sumber pedoman dari lembaga internasional dan kementerian terkait.
Pedoman tersebut mengizinkan perusahaan media menggunakan berbagai aplikasi AI, tetapi dengan syarat tetap memerhatikan akurasi informasi dan melibatkan pengawasan manusia.
Abdul Manan, anggota tim perumus pedoman, menegaskan bahwa meski proses jurnalistik bisa dilakukan secara otomatis, seperti penulisan dengan ChatGPT, proses dan publikasi harus tetap di bawah kontrol manusia.
“Harus ada kontrol atau sentuhan manusia dalam proses itu,” ujar Abdul Manan.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
