Editorialkaltim.com – Kalangan DPRD Kalimantan Timur menyoroti pentingnya dukungan dan perhatian lebih bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh penyandang disabilitas. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam mendorong inklusivitas dan pemberdayaan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Anggota DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, mengungkapkan bahwa UMKM yang dikelola penyandang disabilitas menghadapi tantangan unik, mulai dari keterbatasan akses permodalan hingga kurangnya pendampingan.
“UMKM disabilitas butuh intervensi nyata dari pemerintah agar mereka bisa bersaing dan bertahan di era digital ini,” ujar Sigit.
Ia menambahkan bahwa tantangan di era industri 5.0 menuntut pelaku usaha untuk lebih kreatif dan inovatif, termasuk memanfaatkan teknologi digital.
Namun, bagi UMKM disabilitas, hal ini menjadi hambatan besar tanpa adanya dukungan khusus.
Sigit juga menyoroti pentingnya pelatihan dan pendampingan berkelanjutan. Menurutnya, pelatihan saja tidak cukup jika tidak disertai akses terhadap pasar dan fasilitas yang mendukung produksi.
“Bantuan bukan hanya dalam bentuk dana, tapi juga akses pemasaran hingga fasilitasi produk mereka masuk ke pasar modern,” jelasnya.
Pemerintah daerah, lanjutnya, diharapkan dapat mengintegrasikan program pemberdayaan UMKM disabilitas dalam kebijakan ekonomi lokal. Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta juga menjadi kunci agar produk-produk UMKM disabilitas lebih dikenal luas dan mampu bersaing.
“Dengan perhatian lebih dan program yang terarah, saya yakin UMKM disabilitas dapat memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah,” tutupnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.