
Editorialkaltim.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, menyoroti pentingnya kehadiran perempuan dalam parlemen sebagai bagian dari perjuangan menghadirkan kebijakan publik yang inklusif, terutama bagi perempuan, anak, dan keluarga.
Ia menilai keterwakilan perempuan bukan sekadar angka, melainkan soal perspektif yang dibawa dalam proses pengambilan keputusan di lembaga legislatif.
“Keterwakilan perempuan itu penting, karena kebijakan yang menyentuh isu perempuan, anak, dan keluarga memerlukan sensitivitas dan pengalaman yang sering kali hanya dimiliki oleh perempuan,” ujar Damayanti belum lama ini.
Namun, Damayanti menyayangkan jumlah legislator perempuan di DPRD Kaltim periode 2024–2029 justru mengalami penurunan. Dari 55 anggota dewan, hanya 8 orang atau sekitar 14,54 persen adalah perempuan, turun dari 11 orang pada periode sebelumnya.
Menurutnya, ketimpangan tersebut mencerminkan masih beratnya perjuangan perempuan dalam politik, baik dari sisi sosial, dukungan, maupun tantangan domestik yang dihadapi.
“Kalau di eksekutif, kita lihat kemajuan besar. Perempuan ada di posisi strategis, bahkan jabatan Sekda dipegang Bu Sri Wahyuni. Tapi di legislatif, perjuangannya masih berat,” ungkapnya.
Damayanti berharap makin banyak perempuan Kaltim yang berani tampil, bersaing sehat, dan mengambil peran penting dalam politik agar suara perempuan tak sekadar simbol, tapi benar-benar berpengaruh dalam kebijakan.
“Regenerasi perempuan tangguh harus terus didorong, supaya keputusan yang lahir dari lembaga legislatif benar-benar mencerminkan kebutuhan seluruh masyarakat, bukan hanya sebagian,” tegasnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.