Internasional

China Mendesak Israel untuk Menghentikan Tindakan Militer di Rafah

Orang-orang Palestina yang terlantar, yang melarikan diri dari rumah mereka karena serangan Israel, berteduh di sebuah kamp di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada tanggal 6 Desember 2023 (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Editorialkaltim.com – Dalam sesi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membahas situasi Palestina, Geng Shuang, Wakil Duta Besar China untuk PBB, mengungkapkan kekhawatiran serius atas serangan yang dilancarkan oleh Israel terhadap Gaza. Berita ini diungkapkan oleh Sputnik, yang melaporkan Shuang meminta agar Israel segera menghentikan segala operasi militer di Rafah.

“Kekhawatiran kami meningkat melihat intensitas bombardir oleh Israel terhadap Gaza dalam beberapa hari terakhir. Kami menuntut agar Israel segera menghentikan semua aktivitas militer dan membatalkan rencana serangan mereka atas Rafah,” tutur Shuang dalam pertemuan tersebut.

Baca  Pakar: Konflik Iran-Israel Berisiko Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Lebih lanjut, Shuang menekankan negara-negara dengan pengaruh kuat atas Israel perlu bertindak netral dan tanpa memihak untuk mendamaikan situasi.

Di sisi lain, media Israel, KAN, mengabarkan berdasarkan sumber militer anonim Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang mempersiapkan serangan besar-besaran di kota Rafah, di selatan Gaza.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa penduduk diharapkan mengungsi ke shelter yang baru saja didirikan di bagian selatan dan tengah Jalur Gaza.

Baca  Ditengah Perang Gaza, DPR AS Setujui Bantuan Militer Rp225 Triliun untuk Israel

“IDF tengah merencanakan serangan darat yang akan melibatkan evakuasi penduduk skala besar,” menurut laporan media Israel tersebut.

Rencana operasi Israel ini akan dijalankan secara bertahap dengan pembagian wilayah kota ke dalam beberapa zona. Penduduk setiap zona akan diinformasikan terlebih dahulu untuk mengungsi secara bertahap sebelum pasukan memasuki daerah tersebut.

Pejabat keamanan Israel memperkirakan bahwa proses evakuasi penduduk dari Rafah dapat memakan waktu empat sampai lima minggu. Menurut informasi yang disampaikan kepada Amerika Serikat dan beberapa negara lain, tindakan ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian di kalangan sipil selama operasi berlangsung. (ndi)

Baca  Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Putuskan Bubarkan Kabinet Perang Israel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button