
Editorialkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengeluarkan sejumlah imbauan dan aturan khusus untuk menjaga ketertiban umum serta kekhusyukan selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor B – 2061/065.11/KESRA/02/2025 yang ditandatangani secara elektronik Bupati Kukar, Edi Damansyah 21 Februari 2025.
Penerbitan SE ini merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2013 tentang Ketertiban Umum, Perda Nomor 4 Tahun 2021 tentang Gerakan Etam Mengaji, serta hasil rapat koordinasi dengan jajaran pemerintah, Polres Kukar, Kementerian Agama (Kemenag) setempat, dan organisasi keagamaan pada 17 Februari lalu.
Bupati Edi Damansyah menegaskan, aturan ini bertujuan menciptakan suasana kondusif dan saling menghormati antarpemeluk agama selama Ramadan.
“Masyarakat diharapkan meningkatkan ibadah sosial keagamaan, sekaligus menjaga ketenteraman dengan tidak mengganggu kekhusyukan bulan suci,” ujar Edi, Sabtu (22/2/2025).
Salah satu poin kunci dalam SE tersebut adalah pembatasan aktivitas malam hari di sepanjang Turapan Kelurahan Timbau selama pelaksanaan Salat Tarawih. Pemkab melarang kegiatan nongkrong atau kumpul-kumpul di lokasi tersebut pada waktu ibadah.
Masyarakat juga diimbau memulai Gerakan Sahur pada pukul 03.00 WITA hingga waktu imsak, serta membatasi penggunaan pengeras suara luar untuk Tadarus Al-Qur’an hanya hingga pukul 22.00 WITA.
Di siang hari, restoran, kafe, angkringan, dan Pedagang Kaki Lima (PKL) diwajibkan membatasi aktivitas makan-minum di tempat umum. Penjualan diutamakan melalui sistem take away atau dibungkus.
Bagi yang tetap buka, lokasi wajib ditutup dengan kain atau tenda. Pemkab juga mempertegas larangan penjualan minuman beralkohol (miras) sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2013.
Sektor hiburan malam tak luput dari aturan ketat. Tempat karaoke, panti pijat di area hotel, dan penginapan akan ditutup sementara mulai 28 Februari hingga 1 April 2025.
Sementara itu, arena billiard, warnet, dan pusat kebugaran hanya diperbolehkan beroperasi pada pukul 11.00–17.00 WITA dan 21.00–24.00 WITA. Tempat fitness juga diimbau memisahkan jam aktivitas antara pengunjung laki-laki dan perempuan.
Pemkab Kukar turut menghentikan sementara kegiatan Car Free Day (CFD) selama Ramadan. Masyarakat juga dilarang menyalakan atau memperjualbelikan bunga api sesuai Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2008.
Edi Damansyah juga mengingatkan pemilik kos-kosan, penginapan, dan hotel untuk lebih selektif menerima tamu guna mencegah praktik prostitusi terselubung. Warga diimbau tidak berkumpul dengan lawan jenis bukan mahram di lokasi tertentu demi menjaga norma agama.
“Kami mengajak seluruh pihak bekerja sama menciptakan Ramadan yang tenang dan bermakna. Aparat akan melakukan pengawasan ketat, termasuk tindakan tegas bagi pelanggar aturan miras dan prostitusi,” tegas Edi.
Meski berpotensi memengaruhi sektor pariwisata dan UMKM, Pemkab memastikan kebijakan ini tetap mempertimbangkan keseimbangan antara spiritualitas dan kebutuhan ekonomi. Edi mencontohkan, restoran dan pusat kebugaran masih diizinkan beroperasi dengan syarat tertentu.
“Yang terpenting, hak ibadah masyarakat tidak terganggu. Mari jadikan Ramadan momentum memperkuat toleransi dan kepedulian sosial,” tutupnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.