gratispoll
Kukar

Bupati Kukar Ingin Kurangi Ketergantungan DBH, Fokus Dongkrak PAD

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri (Foto: Editorialkaltim/Fitra)

Editorialkaltim.com – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menilai tingginya ketergantungan keuangan daerah pada Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor ekstraktif seperti minyak, gas, dan batu bara sebagai tantangan serius bagi perekonomian Kukar. Ia pun mendorong percepatan diversifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Memang ketergantungan kita terhadap dana bagi hasil itu sangat tinggi. Dana dari migas, batu bara, dan hasil alam lainnya seperti hutan dan sawit masih mendominasi komposisi pendapatan kita,” ujar Aulia, Jumat (25/7/2025).

Menurutnya, tren penurunan harga batu bara global serta menurunnya produksi akibat alasan keekonomian turut memicu penyusutan royalti yang berdampak langsung terhadap penerimaan DBH. Di sisi lain, PAD Kukar dinilainya masih belum cukup kuat untuk menopang pembiayaan daerah.

Baca  25 Pemuda Pilihan Kutai Kartanegara Siap Meraih Jambore Pemuda Daerah

Menjawab tantangan ini, Pemkab Kukar mendorong sejumlah strategi, termasuk optimalisasi pendapatan dari sektor kendaraan bermotor. Salah satunya dengan mewajibkan perusahaan yang beroperasi di Kukar menggunakan kendaraan berpelat Kukar.

“Ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah dari pajak kendaraan dan retribusi,” jelasnya.

Pemkab juga meminta agar Delivery Order (DO) pembelian bahan bakar dilakukan atas nama daerah Kukar, guna memastikan kontribusi pendapatan dari distribusi energi masuk ke kas daerah.

Baca  DWP KKP RI Eksplorasi Warisan Budaya di Museum Mulawarman Tenggarong

Tak hanya itu, Aulia menaruh perhatian pada pengembangan sektor non-ekstraktif seperti pariwisata, UMKM, dan pertanian. Ia menyebut program Koperasi Merah Putih sebagai motor fiskal desa yang akan memperkuat kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada APBD.

“Dengan koperasi ini, kita berharap desa-desa memiliki kekuatan fiskal sendiri. Ini juga akan mengurangi beban APBD karena dana ADD cukup besar wajib 10% dari total APBD,” terangnya.

Aulia menegaskan dua prinsip utama dalam strategi ekonomi Kukar: membawa orang masuk melalui pengembangan pariwisata dan bisnis, serta mendorong produk lokal keluar lewat ekspor. Ia menyebut jalur penerbangan langsung dari Balikpapan ke Singapura, Malaysia, dan Brunei sebagai peluang besar.

Baca  Rahmat Dermawan Perkuat Dukungan untuk UMKM di Dapil IV Kutai Kartanegara

“Kami sedang menginventarisasi potensi ekspor dari desa, kelurahan, dan kecamatan. Apa saja produk yang bisa kita dorong ke pasar luar negeri,” pungkasnya. (ftr/ndi/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button