gratispoll
Kukar

BUMDes Margahayu Genjot PAD Lewat Air Bersih, Percetakan, dan Budidaya Lele

Editorialkaltim.com – Pemerintah Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), terus mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi lokal. Berbagai unit usaha kini dikelola BUMDes Margahayu secara aktif, dengan hasil yang mulai berkontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD).

Salah satu unit usaha yang telah berjalan lebih dari satu dekade adalah layanan pengolahan air bersih. Uniknya, air bersih tersebut bersumber dari bekas kolam tambang milik PT Multi Harapan Utama (MHU), yang kini dioperasikan bersama lewat dukungan program CSR dan pendanaan dari Pansismas pusat.

“Dulu warga masih mengandalkan sumur atau beli air galon. Sekarang, cukup bayar enam ribu rupiah saja per bulan, sudah bisa dapat air bersih langsung di rumah,” ujar Kepala Desa Margahayu, Rusdi.

Baca  Loa Raya Siapkan RKPDes 2026 Berbasis Aspirasi Lapangan

Inovasi layanan air bersih ini bahkan telah memanfaatkan sistem digital untuk pencatatan dan manajemen distribusi, sehingga operasionalnya lebih efisien dan transparan.

Tak hanya itu, BUMDes juga melebarkan sayap ke sektor niaga melalui pembukaan toko alat tulis kantor (ATK) dan jasa percetakan. Layanan ini menyasar kebutuhan lembaga pendidikan di desa, dari PAUD hingga SMA.

“Selama ini masyarakat masih ke Tenggarong hanya untuk mencetak dokumen. Sekarang sudah bisa di desa sendiri. Ini efisien dan bisa jadi peluang ekonomi baru,” jelas Rusdi.

Baca  Evaluasi Dinas, Bupati Minta Kemanfaatan Program untuk Masyarakat Harus Maksimal

Di sektor ketahanan pangan, BUMDes Margahayu menginisiasi program budidaya ikan lele yang berlokasi di lahan desa sekitar kantor pemerintahan. Program ini dibiayai melalui alokasi dana desa sebesar Rp200 juta yang ditujukan untuk penguatan pangan dan gizi.

“Kolam budidaya lele kita itu bisa menampung sampai 30 ribu ekor. Nanti hasilnya bisa jadi pasokan untuk tambahan gizi balita, sekaligus tempat wisata pemancingan warga,” tuturnya.

Dalam setahun terakhir, Rusdi mencatat, BUMDes telah menyumbang PAD sebesar Rp12 juta. Namun, dengan optimalisasi unit usaha baru, ia menargetkan kontribusi itu bisa naik hingga dua kali lipat.

Baca  Harmonisasi Perda Bakal Digelar Minggu Ini, Langkah DPRD Kukar Memastikan Keselarasan Hukum

“Kalau ATK, percetakan, dan budidaya lele ini jalan semua, kita bisa tembus Rp30 juta per tahun. Kami optimis bisa sampai ke sana,” ucapnya penuh harap.

Ia memastikan, seluruh kegiatan BUMDes terus diawasi dan dilaporkan secara berkala ke pemerintah desa sebagai bentuk akuntabilitas publik.

“Semua kegiatan dilaporkan, dan prosesnya bertahap. Yang penting aktif dan berkelanjutan. Ini bukan hanya soal usaha, tapi soal kesejahteraan masyarakat Margahayu ke depan,” pungkasnya. (Roro/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button