Nasional

Bukti Masyarakat Indonesia Beralih dari ATM, Transaksi QRIS Melonjak 226%

Ilustrasi transaksi menggunakan QRIS (Foto: Istock)

Editorialkaltim.com – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan laporan menggembirakan terkait kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital yang terjadi pada kuartal kedua tahun 2024. Perry menyoroti peningkatan yang signifikan dalam sistem pembayaran yang dijaga keamanannya, menjadikan transaksi berlangsung lancar dan dipercaya oleh masyarakat luas. Salah satu pencapaian yang paling menonjol adalah lonjakan transaksi menggunakan QRIS.

Perry mengungkapkan transaksi menggunakan QRIS telah meningkat hingga 226,54 persen dalam perhitungan tahunan, atau year on year. Jumlah pengguna QRIS kini mencapai 50,50 juta, sementara jumlah merchant yang terdaftar sebanyak 32,71 juta.

“Transaksi QRIS tumbuh 226,54 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta,” kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (17/7/2024).

Di sisi lain, Perry juga menyinggung penurunan dalam penggunaan kartu ATM, yang tercatat turun sebesar 8,42 persen year on year dengan total transaksi mencapai 1.759,92 juta.

Baca  Tahun 2024, Bank Indonesia Bakal Terbitkan Konsep Rupiah Digital

Namun, transaksi menggunakan kartu kredit menunjukkan kenaikan sebesar 20,92 persen, dengan jumlah transaksi mencapai 114,31 juta.

Lebih lanjut, Perry membeberkan transaksi melalui sistem BI-RTGS mengalami kenaikan sebesar 13,42 persen secara tahunan, mencapai nilai Rp 42.008,08 triliun.

Sementara itu, volume transaksi melalui BI-FAST juga mencatat kenaikan yang positif sebesar 67,79 persen year on year, dengan total mencapai 785,95 juta transaksi.

Bank Indonesia juga mencatat pertumbuhan yang impresif dalam transaksi digital banking, dengan total 5.363,00 juta transaksi, atau meningkat sebesar 34,49 persen year on year. Transaksi uang elektronik pun tidak ketinggalan, mengalami kenaikan sebesar 39,24 persen year on year dengan total mencapai 3.958,53 juta transaksi.

Baca  Mengenal Budisatrio Djiwandono, Keponakan Prabowo Melenggang ke Senayan untuk Ketiga Kalinya

Tak hanya transaksi digital, Perry juga menyampaikan bahwa pengelolaan uang rupiah juga mengalami pertumbuhan.

“Jumlah Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) mencatat kenaikan sebesar 6,61 persen year on year, dengan total mencapai Rp 1.057,8 triliun,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Bank Indonesia , Filianingsih Hendarta, menjelaskan terjadi tren peningkatan penggunaan QRIS dalam transaksi antarnegara atau pembayaran lintas negara. Saat ini, sistem QRIS sudah dapat digunakan di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan lainnya.

Di bulan Juni ini, BI mencatat kenaikan transaksi QRIS oleh turis dari Thailand di Indonesia sebesar 13 persen dibandingkan bulan Mei sebelumnya, dengan jumlah transaksi terbanyak terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Saya menyampaikan ini berkaitan dengan masuknya atau kedatangan turis asing ke Indonesia yang menggunakan QRIS,” tambahnya.

Baca  Kini QRIS Bisa Transfer hingga Tarik Tunai, Ini Caranya!

Selain itu, terdapat lonjakan transaksi QRIS oleh pengunjung dari Singapura di Indonesia sebesar 28 persen dari bulan ke bulan, dengan transaksi terbanyak di DKI Jakarta dan Riau. Transaksi QRIS oleh turis Malaysia di Indonesia juga naik sebesar delapan persen dengan dominasi transaksi di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sementara itu, BI juga mencatat kenaikan transaksi QRIS oleh warga Indonesia di Thailand sebesar sembilan persen pada Juni 2024, di Malaysia meningkat empat persen, sementara di Singapura tercatat penurunan sebesar 12 persen.

Filianingsih menambahkan pemerintah Indonesia berencana memperluas kerja sama penggunaan QRIS dengan negara lain seperti Korea Selatan, India, Jepang, dan Uni Emirat Arab. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltim

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker