BRIN: PDIP dan PKS Jadi Harapan Terakhir Oposisi di DPR

Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera melanjutkan Silaturahim Kebangsaan dengan mengunjungi kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsy dan disambut oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hastokristiyanto pada Selasa, 27 April 2021 (Foto: PKS)

Editorialkaltim.com – Profesor Lili Romli, peneliti senior di Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan harapan terakhir bagi kelangsungan kekuatan oposisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menurut Romli, adanya oposisi yang kuat di parlemen sangat penting untuk memastikan adanya kontrol dan pengawasan terhadap pemerintahan yang efektif. Ia mengingatkan tanpa keberadaan oposisi, kebijakan pemerintah berpotensi merugikan masyarakat, seperti yang terjadi pada era Orde Baru.

“DPR akan kehilangan perannya sebagai penyeimbang jika tidak ada oposisi yang efektif,” ungkap Romli dalam webinar ‘Quo Vadis Demokrasi Indonesia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi’ yang diselenggarakan pada Senin (29/4/2024).

Lebih lanjut, Romli mengomentari upaya Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto, yang berusaha menggandeng berbagai partai di luar koalisinya, yang meliputi Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), hingga PKS.

Walaupun sudah terjalin komunikasi antara Prabowo dengan NasDem dan PKB, PPP dan PKS juga dikabarkan tertarik untuk bergabung dalam koalisi. Namun, PDIP terbagi menjadi dua faksi, satu berkeinginan tetap di oposisi dan yang lainnya ingin bergabung dengan pemerintah.

Paska pemilihan umum, sejumlah partai telah menyatakan koalisi dengan kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, termasuk NasDem yang merupakan partai pertama yang menyatakan bergabung setelah pertemuan di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Sementara itu, PKB melalui Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar juga menunjukkan indikasi bergabung dengan pemerintahan baru.

Dengan perkembangan ini, PDIP dan PKS masih berdiri sebagai pilar potensial oposisi, menyusul penunjukan mereka belum secara resmi mengumumkan rencana bergabung dengan pemerintahan atau tetap sebagai oposisi. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version