BGN Temukan Dapur MBG Masak 12 Jam Sebelum Makanan Dibagikan

Editorialkaltim.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap temuan mengejutkan dalam evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan ada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memasak makanan hingga 12 jam sebelum dibagikan ke siswa.
“Padahal aturan BGN jelas, proses masak hingga distribusi tidak boleh lebih dari enam jam, idealnya empat jam. Tapi ada dapur yang memasak pukul 9 pagi, lalu baru didistribusikan malam harinya,” ungkap Dadan dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025).
Dadan menegaskan, temuan tersebut sangat berisiko terhadap kualitas dan keamanan makanan. Ketika makanan terlalu lama disimpan, risiko kontaminasi meningkat dan bisa memicu keracunan massal.
Sejak awal 2025 hingga akhir September, BGN mencatat 75 kasus keracunan akibat program MBG. Lonjakan tajam terjadi dalam dua bulan terakhir, di mana 51 kasus baru dilaporkan. Sebagian besar insiden terjadi di wilayah Jawa yang memiliki pertumbuhan SPPG paling pesat.
Kasus keracunan terbaru tercatat di SPPG Pasar Rebo dan Kadungora, dengan puluhan pelajar harus mendapat penanganan medis. BGN memastikan evaluasi ketat akan diberlakukan bagi dapur-dapur yang terindikasi lalai.
“Jika ditemukan ada SPPG yang tidak patuh SOP, kami berikan sanksi berupa penutupan sementara. Mereka tidak boleh beroperasi sampai mampu memastikan seluruh proses sesuai standar,” tegas Dadan.
Ia menambahkan, program MBG seharusnya menjadi solusi gizi anak bangsa, bukan menimbulkan keresahan. Karena itu, BGN meminta seluruh pengelola dapur disiplin menjalankan SOP.
“Mitigasi dan perbaikan wajib dilakukan segera. Jangan sampai kelalaian segelintir pihak merusak tujuan besar program ini,” pungkasnya.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.