gratispoll
Nasional

BGN Sebut Program Makan Bergizi Gratis Percepat Perputaran Uang Rp28 Triliun

Siswa penerima Makan Bergizi Gratis (Foto: Dok BPN)

Editorialkaltim.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memicu perputaran uang hingga hampir Rp28 triliun di daerah. Menurutnya, dana tersebut sepenuhnya berasal dari sektor swasta melalui skema kemitraan.

“Uang yang sudah beredar di masyarakat ini sudah triliun ya, sudah hampir Rp28 triliun dan itu bukan uang APBN, tetapi uang kemitraan,” ujar Dadan saat jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/8/2025) dikutip dari CNN Indonesia.

Baca  Hashim Ungkap Program Makan Gratis Terdiri dari Sarapan Pagi dan Makan Siang

Ia menjelaskan, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memerlukan sekitar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar untuk beroperasi. Dana itu digunakan untuk membangun fasilitas dan menggerakkan rantai pasok, termasuk membuat para tukang bangunan kebanjiran pesanan bahan bangunan.

Sementara itu, pemerintah telah mengalokasikan Rp8,2 triliun untuk MBG yang fokus pada intervensi gizi melalui penyediaan makanan. Dadan menyebut target penerima manfaat hampir mencapai 20 juta orang pada tahun ini.

Baca  SDN 004 Samarinda Jadi Sekolah Pertama Pelaksana Program Makan Bergizi Gratis

Hingga kini, terdapat 5.103 SPPG yang beroperasi melayani MBG. Fasilitas ini dibangun oleh TNI, Polri, hingga organisasi kemasyarakatan. Beberapa di antaranya merupakan restoran dan hotel yang beralih fungsi, mampu memproduksi hingga 3.500 porsi makanan per hari.

Selain itu, ada 17 ribu SPPG lainnya yang masih dalam proses verifikasi. Dadan mengatakan pihaknya mempercepat proses tersebut dengan menyeleksi 200 hingga 300 SPPG setiap hari, mempersingkat administrasi, serta mempercepat pembiayaan.

Baca  Wali Kota Samarinda Sebut Program MBG Harus Seimbang dengan Ekonomi Kantin Sekolah

BGN juga terus meningkatkan kualitas layanan MBG. “Kami tingkatkan SOP-nya, termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, waktu penyiapan, dan pengiriman,” tegas Dadan, seraya memastikan upaya ini untuk mencegah terulangnya kasus keracunan makanan.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya

Related Articles

Back to top button