
Editorialkaltim.com – Salah satu bengkel di Samarinda memberikan respon terkait dengan masalah brebet atau mogoknya kendaraan bermotor yang terjadi belakangan ini, yang diduga akibat kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang tidak seperti biasanya. Menurut mekanik di bengkel, Joko masalah ini mulai terasa sejak H-3 Lebaran, di mana kendaraan mulai mengalami masalah teknis, terutama pada motor yang baru berusia 1 hingga 4 bulan.
Ia menjelaskan, berdasarkan pengamatannya, masalah utama terletak pada kandungan bahan bakar yang terlalu tinggi oktannya, atau bisa jadi merupakan kelalaian dari pihak Pertamina.
“Masalahnya, kita nggak paham apakah kandungannya itu terlalu tinggi oktan atau memang kelalaian seperti apa dari Pertamina,” katanya, saat ditemui di bengkelnya Selasa (08/04/2025).
Ia menambahkan, secara umum, masalah pembakaran mesin tidak mempengaruhi kinerja mesin kendaraan. Namun, ia menyebut kendaraan yang mengalami masalah mogok disebabkan kandungan bensin yang keruh dan berbeda dari biasanya.
“Intinya, dia keruh. Keruh itu disebabkan adanya material yang menyebabkan warnanya terlalu pekat, yang membuat motor mogok,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun motor-motor yang datang ke bengkel tersebut masih relatif baru, filter bensin yang terpasang tidak bisa bekerja dengan baik karena tidak cocok dengan bahan bakar yang digunakan. Hal ini mengakibatkan filter bensin menjadi rusak dan perlu diganti.
“Motor-motor yang baru, dengan usia 1 sampai 4 bulan, sebenarnya sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang tinggi. Namun, masalahnya bahan bakar yang tidak seperti biasanya membuat filter bensin tidak bekerja dengan baik,” jelasnya.
Kendati demikian ia memprediksi 1 hingga 2 bulan ke depan, masalah tersebut kemungkinan tidak akan terjadi lagi karena pasokan bahan bakar yang bermasalah akan habis. Namun, ia tetap menyarankan kepada masyarakat untuk lebih sering melakukan servis berkala pada kendaraan mereka untuk meminimalisir kemungkinan masalah yang tidak diinginkan.
“Tidak semua kendaraan mogok disebabkan bahan bakar. Bisa jadi mogok kendaraan disebabkan oleh suku cadang yang sudah masanya diganti,” katanya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak serta merta menyalahkan pihak Pertamina, melainkan perlu introspeksi diri masing-masing.
“Kadang masalah mogok kendaraan bisa disebabkan motor yang sudah lama dan memang perlu diganti suku cadangnya,” pungkasnya. (Adr)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.