
Editorialkaltim.com – Program pendidikan gratis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang digagas Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud diproyeksikan menelan anggaran besar dalam jangka panjang. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyampaikan beban APBD dari program ini diperkirakan akan melampaui Rp1 triliun dan ditargetkan mencapai Rp1,5 triliun pada tahun 2030.
“Dengan beban APBD kita sebesar itu, mudah-mudahan kemampuan fiskal kita bisa menangani beban tersebut,” ujar Ananda saat diwawancarai, Selasa (10/6/2025).
Ia menekankan bahwa pelaksanaan program Gratispol tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab Pemprov semata. Diperlukan sinergi dari berbagai pihak, termasuk DPRD yang akan menjalankan fungsi pengawasan, serta dari kalangan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang telah menjalin kerja sama dengan Pemprov.
“Yang pasti program ini memerlukan andil semua pihak, nggak hanya Pemprov, tapi DPRD juga mengawasi dan juga dari perguruan tinggi yang sudah bekerja sama. Kami harap Pemprov menjalankannya dengan betul-betul maksimal,” tegasnya.
Ia berharap program ini benar-benar bisa menjadi solusi konkret untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi di Kaltim, apalagi dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membutuhkan SDM unggul dan berdaya saing tinggi.
Program Gratispol dirancang untuk membantu mahasiswa baru menempuh pendidikan tinggi secara gratis melalui skema pembiayaan dari APBD. Program ini menjadi salah satu unggulan daerah dalam mendukung penguatan sektor pendidikan. (adr/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.