Balita di Balikpapan Diduga Alami Kekerasan Seksual Bapak Kos, MenPPPA Turun Tangan

Editorialkaltim.com – Seorang balita berusia empat tahun di Balikpapan, Kalimantan Timur, diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan bapak kos tempat keluarganya tinggal. Kasus ini memicu perhatian serius dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Menteri PPPA, Arifah Fauzi, turun langsung ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Balikpapan untuk bertemu dengan korban beserta keluarganya, Senin (27/1/2025).
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami memastikan korban mendapatkan pendampingan penuh, baik secara hukum maupun psikologis, agar pemulihan bisa dilakukan seoptimal mungkin,” ujar Menteri PPPA Arifah.
Kemen PPPA menyoroti bahwa kasus ini bukan hanya soal penyelesaian hukum, tetapi juga tentang pemulihan mental bagi korban dan keluarganya.
Arifah menyebut bahwa ibu korban kini berada dalam kondisi syok berat setelah mengetahui insiden yang menimpa anaknya.
Sejak kasus ini mencuat, UPTD PPA Kota Balikpapan langsung memberikan pendampingan kepada korban dan keluarganya. Kepala UPTD PPA Balikpapan, Esti Santi Pratiwi, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga selesai.
“Kami mendampingi korban dalam setiap proses hukum, termasuk memastikan kondisi psikologis anak korban dan ibunya. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami untuk melindungi hak-hak korban,” kata Esti.
Esti menambahkan bahwa salah satu kendala dalam kasus ini adalah kebutuhan akan psikolog forensik.
Ia berharap pemerintah pusat dapat membantu memperkuat kapasitas UPTD PPA di daerah dengan menghadirkan tenaga ahli yang memadai.
Menteri PPPA juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam proses hukum agar tidak ada kesalahan dalam penetapan tersangka. Saat ini, kepolisian sedang mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan penyidikan terhadap pelaku yang merupakan bapak kos tempat korban tinggal.
“Kami memastikan proses hukum berjalan dengan transparan dan cepat. Namun, kehati-hatian tetap menjadi prioritas agar pelaku dapat ditetapkan secara akurat,” ujar Arifah.
Selain memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini, Menteri PPPA mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang pencegahan kekerasan seksual terhadap anak. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.