Nasional

Bahlil Ungkap Sektor Minerba Jadi Penyumbang Terbesar Investasi Indonesia

Editorialkaltim.com – Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, terus menggenjot hilirisasi komoditas mineral dan batu bara (minerba). Langkah strategis ini diarahkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan bisa melesat di atas 8% dalam beberapa tahun ke depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, dalam pernyataan resminya, Senin (23/12/2024), mengemukakan hilirisasi adalah kunci utama untuk mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (GDP) dan pendapatan per kapita Indonesia.

“Tidak ada alternatif lain yang bisa kita tempuh untuk meningkatkan GDP dan pendapatan per kapita selain melalui terobosan baru. Hilirisasi adalah salah satu terobosan yang esensial untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kita targetkan,” tutur Bahlil.

Baca  Marak Pencurian Data Pelamar Kerja, Puteri Komarudin Desak OJK Bertindak

Dalam Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang telah dirilis, pemerintah memproyeksikan total investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 618 miliar.

Investasi tersebut akan difokuskan pada 28 komoditas hilirisasi, di mana sektor ESDM, khususnya minerba serta minyak dan gas bumi, menelan sekitar 91% dari total anggaran tersebut.

“Hilirisasi sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi, 91% dari 28 komoditas yang kita targetkan membutuhkan total investasi US$ 618 miliar hingga tahun 2035-2040. Sebagian besar dana itu akan dialokasikan ke sektor ESDM, terutama minerba,” jelas Bahlil.

Baca  China Punya 15.906 Proyek di Indonesia, Menko Luhut Langsung Ajak Dukung IKN

Lebih lanjut, Bahlil menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang signifikan. Indonesia termasuk pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, yakni mencakup 40-45 persen dari total cadangan global.

“Berdasarkan data terbaru dari Badan Geologi Amerika, cadangan nikel di Indonesia naik menjadi 40-45 persen dari total cadangan dunia. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar,” ungkapnya.

Tidak hanya nikel, Indonesia juga memiliki potensi besar di komoditas lain seperti timah, batu bara, bauksit, dan pasir kuarsa. Menurut Bahlil, pasir kuarsa kini menjadi sangat penting karena merupakan bahan baku utama solar panel.

Baca  Menteri Bahlil: Ada Negara Tidak Senang Indonesia Hentikan Ekspor Nikel

Bahlil menegaskan bahwa hilirisasi di sektor minerba tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah.

“Dampak ekonomi di daerah sangat besar, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah. Ini menunjukkan betapa pentingnya mendukung hilirisasi sebagai cara untuk meningkatkan ekonomi kita,” pungkas Bahlil.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker