
Editorialkaltim.com – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) terpilih periode 2025-2030, Aulia Rahman Basri, angkat bicara soal isu pemekaran wilayah yang kembali mencuat usai penetapannya bersama Rendi Solihin di ruang paripurna DPRD Kukar. Dua wilayah yang kerap disebut dalam wacana pemekaran ini adalah Kutai Pesisir dan Kutai Tengah.
Aulia menyebut pemekaran daerah bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Menurutnya, langkah itu bisa diambil jika benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kalau dengan memekarkan daerah itu bisa membuat masyarakat di sana hidup lebih sejahtera dan kualitas hidupnya meningkat, serta daerah yang ditinggalkan juga menjadi lebih baik, kenapa tidak?,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).
Namun ia mengingatkan agar semua pihak tidak hanya terfokus pada pemekaran semata, melainkan perlu mengkaji betul manfaat yang diberikan terhadap masyarakat secara menyeluruh.
“Yang paling penting adalah kesejahteraan masyarakat. Jika pemekaran bisa membawa manfaat yang lebih besar, maka kita harus berusaha mewujudkannya,” tegasnya.
Aulia juga menolak jika pemekaran hanya menjadi beban baru yang justru menurunkan kualitas hidup. Ia menegaskan kebijakan tersebut tak perlu diambil bila tak memberi keuntungan signifikan.
Sebagai Ketua Kadin Kukar, Aulia menyatakan tidak akan menghalangi aspirasi pemekaran wilayah, asalkan hal itu melalui kajian mendalam dan bertujuan membawa kebaikan untuk masyarakat.
“Selama itu memang baik untuk masyarakat, silakan saja. Tentunya, untuk memastikan apakah itu baik atau tidak, harus melalui kajian yang mendalam,” pungkasnya.(ftr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.