APBN Transisi Jokowi ke Prabowo Defisit Rp600 T, Menko Luhut: Bisa untuk Makan Bergizi Gratis

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: BPMI Setpres)

Editorialkaltim.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto yang akan datang bisa mengandalkan defisit APBN sebesar Rp600 triliun untuk mendanai berbagai program unggulan.

Luhut Binsar mengatakan hal ini saat rapat Badan Anggaran DPR RI pada hari Rabu (5/6/2024).

Menurut Luhut, defisit ini akan memungkinkan pemerintahan baru untuk melanjutkan proyek-proyek besar, seperti pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan proyek Ibu Kota Negara (IKN) tanpa hambatan.

“Dengan Rp600 triliun tambahan, Prabowo bisa melaksanakan pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan termasuk proyek IKN,” jelas Luhut.

Selain infrastruktur, Luhut juga menekankan tambahan anggaran tersebut akan memfasilitasi realisasi program makan bergizi gratis dan pembangunan 20 sekolah menengah atas (SMA) unggul di seluruh Indonesia.

“Ini adalah bagian dari rencana Presiden terpilih untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia,” ucap Luhut menambahkan.

Pernyataan ini muncul seiring dengan sorotan yang tiba-tiba muncul terhadap APBN 2025, ketika anggota Badan Anggaran DPR RI, Dolfie O.F.P., mengungkapkan defisit telah mencapai angka Rp600 triliun. Kejutan ini terjadi menjelang pelantikan Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming.

Dolfie menyatakan pemerintahan Joko Widodo harus berkomitmen untuk menyiapkan APBN transisi yang memadai.

“Penyusunan APBN yang baik harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang akan dimulai Januari 2025, tiga bulan setelah pelantikan Prabowo,” tutur Dolfie. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version