gratispoll
KaltimSamarinda

Angka Stunting Samarinda Turun, Dinkes Lanjutkan Strategi yang Terbukti Efektif

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismid Kusasih (Foto: Editorialkaltim/Nita)

Editorialkaltim.com – Upaya Pemerintah Kota Samarinda menurunkan angka stunting menunjukkan hasil menggembirakan. Dalam dua tahun terakhir, prevalensi anak dengan kondisi gagal tumbuh itu berhasil ditekan cukup signifikan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismid Kusasih, menyebut angka stunting di Kota Tepian pada 2023 masih berada di angka 24,4 persen. Setahun kemudian, jumlahnya menurun hingga 20,3 persen.

“Penurunan empat persen lebih dalam waktu satu tahun itu bukan capaian kecil. Artinya, pola yang kita jalankan sudah mulai efektif,” ujar Ismid, Kamis (23/10/2025).

Ia menambahkan, meski data tahun 2025 belum dirilis karena menunggu hasil survei nasional Kementerian Kesehatan pada 2026, tren penurunan diperkirakan akan berlanjut.

Baca  Akmal Dorong Pembangunan Infrastruktur Pertanian di Kaltim untuk Jawab Tantangan Kebutuhan Pangan

“Langkah yang sudah terbukti berhasil di 2024 masih kami lanjutkan di 2025. Prinsipnya, kalau pola sudah ketemu, tinggal diperkuat,” katanya.

Menurut Ismid, penanganan stunting di Samarinda dilakukan lewat dua pendekatan utama: intervensi spesifik yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak, serta intervensi sensitif yang melibatkan berbagai sektor pendukung.

“Kerja penurunan stunting ini tidak bisa sendiri. Semua OPD terlibat, dari tingkat kota sampai posyandu. Kita juga libatkan kader di lapangan agar program lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Salah satu langkah konkret yang terus berjalan adalah pembagian makanan tambahan bagi anak stunting di 10 kecamatan. Program ini diberikan secara gratis dan dirancang khusus bagi anak yang masuk kategori stunting, dengan pola serupa seperti Pemberian Makanan Bergizi (MBG).

Baca  KPU Samarinda Koordinasi Persiapan Kampanye Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024

Ismid mengungkapkan ada empat pilar utama dalam upaya pencegahan stunting di Samarinda: pemenuhan gizi ibu hamil dan balita, peningkatan akses layanan kesehatan, perbaikan sanitasi dan air bersih, serta penguatan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Masalah gizi itu saling berkaitan. Karena itu kami juga bekerja sama dengan Dinas PUPR, Perumdam, dan instansi lain. Sanitasi dan air minum punya peran besar terhadap tumbuh kembang anak,” ucapnya.

Baca  Ikuti Inpres Prabowo, Bupati Paser Pangkas Dinas Luar Kota hingga Studi Banding

Atas komitmen tersebut, Kota Samarinda meraih penghargaan nasional Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) Awards dalam ajang Pentaloka Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) di Solo, Jawa Tengah.

Penghargaan itu diterima langsung oleh Ismid Kusasih mewakili Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

“Bagi kami, penghargaan bukan tujuan utama. Tapi ini bukti bahwa kerja keras lintas sektor mulai terasa manfaatnya di masyarakat,” tutupnya.(nit/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button