Angka Pengangguran Tinggi di Bontang, DPRD Soroti Peran Industri dan Kebijakan Pemerintah
Editorialkaltim.com – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Bontang, meskipun menunjukkan penurunan pada tahun 2022, masih termasuk yang tertinggi di Kalimantan Timur dengan angka 7,81 persen. Hal ini mendapat perhatian serius dari anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, Irfan, yang mengakui kondisi tersebut.
Menurut Irfan, pemerintah telah berupaya menekan angka pengangguran, salah satunya dengan menyusun peraturan daerah terkait rekrutmen tenaga kerja. “Bontang menjadi salah satu daerah yang memiliki perda khusus untuk rekrutmen tenaga kerja, menunjukkan perhatian pemerintah terhadap para pencari kerja,” ujarnya.
Wali kota Bontang sebelumnya menyampaikan bahwa perusahaan industri di daerah tersebut belum berperan optimal dalam memberikan peluang kerja. Menanggapi hal ini, Irfan menegaskan bahwa perusahaan memiliki keterbatasan dalam merekrut tenaga kerja dan banyaknya pengangguran juga dipengaruhi oleh kurangnya proyek pembangunan.
“Contohnya pembangunan pabrik yang kebanyakan pekerjanya kontrak. Setelah proyek selesai, pekerjaan pun berakhir,” lanjut Irfan.
Untuk menurunkan angka pengangguran, Irfan menyarankan pelaksanaan program pelatihan dan sertifikasi yang melibatkan perusahaan. “Tujuannya agar masyarakat Bontang mampu bersaing di luar daerah, bukan hanya menunggu peluang di Bontang,” tuturnya.
Irfan juga menyebutkan bahwa dengan adanya sertifikasi, peluang masyarakat untuk membuka usaha baru atau bersaing di luar daerah menjadi lebih besar. “Kunci utamanya adalah memiliki keahlian yang tersertifikasi. Ini akan membuka banyak peluang, baik untuk berusaha maupun bekerja,” pungkasnya. (lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.