
Editorialkaltim.com – Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menyoroti tingkat kemiskinan di Kaltim yang mencapai 5,78 persen disusul tingkat pengangguran yang masih cukup tinggi. Menurutnya, persoalan tersebut disebabkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah.
“Angka kemiskinan di Kaltim tinggi, 5,78 persen, begitu juga tingkat pengangguran,” paparnya, Minggu (17/8/2025).
Ia menyampaikan sebagian besar angkatan kerja di Kaltim masih didominasi tamatan SMA. Bahkan, lanjut gubernur, banyak di antara mereka yang tidak menyelesaikan pendidikan di jenjang tersebut. Ia menilai persoalan ini menjadi penyebab tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kaltim.
Lebih lanjut, ia menekankan masyarakat Kaltim harus memiliki pendidikan yang tinggi. Apabila pendidikan hanya sampai SMA, seseorang hanya bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia berharap masyarakat bisa mencapai pendidikan setinggi-tingginya, hingga jenjang S3.
“Anak-anak kita yang sekolah sampai SMA hanya bisa memenuhi hidupnya sendiri, sedangkan anak-anak yang memiliki pendidikan tinggi sampai S2 dan S3 akan memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Kemudian, ia juga menyampaikan pemerintah provinsi telah memfasilitasi hal tersebut. Melalui program Gratispol, masyarakat Kaltim ditanggung biaya pendidikannya dari SD hingga S3 di perguruan tinggi. Selain pendidikan, pemerintah juga mendorong pembangunan fasilitas publik seperti jalan, sarana pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur lainnya.
“Makanya anak-anak Kaltim wajib menempuh pendidikan, mendapatkan layanan kesehatan, serta infrastruktur yang super strategis dengan tanggung jawab dan pelayanan sosial untuk seluruh masyarakat kita. Dan tidak kalah penting, masyarakat Kaltim harus keluar dari angka kemiskinan,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.