Aksi Mogok Guru Gegerkan Mahulu, Polres Turun Tangan Mediasi Konflik

Editorialkaltim.com — Aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan guru di Mahakam Ulu memasuki hari ketiga, memicu Polres Mahakam Ulu untuk segera mengambil langkah mediasi. Tuntutan kenaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang dianggap belum memenuhi harapan menjadi pusat ketegangan antara para pendidik dengan Pemerintah Kabupaten Mahulu.
“Kami tidak ingin situasi ini berlarut-larut dan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Solusi harus segera ditemukan,” tegas Kapolres Mahulu, AKBP Anthony Rybok, saat memulai sesi dialog, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, keamanan dan stabilitas kawasan menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditawar.
Dalam proses dialog yang intens, AKBP Rybok menekankan perlunya masing-masing pihak menunjukkan kelenturan.
“Diperlukan pemahaman mendalam dari kedua belah pihak. Kami berada di sini untuk memfasilitasi agar setiap suara didengar dan menjadi bahan evaluasi bersama,” ujar Rybok.
Tidak hanya sebagai mediator, Polres Mahulu juga mengambil peran sebagai pemantik solusi.
“Penting untuk menemukan titik temu. Harapan kami, melalui mediasi ini, tercipta kesepakatan yang memuaskan semua pihak yang terlibat,” lanjut Rybok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya