
Editorialkaltim.com – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menceritakan pengalamannya meninjau sejumlah daerah yang rencananya akan dibangun jalan penghubung baru. Dalam tiga hari kunjungan kerja, ia bersama rombongan menyusuri Balikpapan–Ibu Kota Nusantara (IKN)–Paser, lalu Kutai Timur (Kutim)–Berau, hingga Kutai Barat (Kubar)–Mahakam Ulu (Mahulu).
“Ya, kemarin kita Kita melaksanakan kunjungan kerja 3 hari. Kita mulai dari Balikpapan. Terus kita masuk ke IKN. Setelah itu kita masuk ke Sotek-Bongan. Dan setelah itu kita melanjutkan perjalanan ke Paser,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Rudy mengungkapkan hasil peninjauan menunjukkan kondisi jalan di beberapa wilayah masih jauh dari kata layak. Persoalan akses jalan, menurutnya, jadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dibenahi.
“Alhamdulillah seperti yang sudah terlihat masih banyak sekali perlu perhatian dan tentunya dukungan seluruh masyarakat Kaltim terkhusus lagi teman-teman DPRD Kaltim agar kita berbenah berkaitan dengan infrastruktur jalan,” ungkapnya.
Akses jalan di jalur Balikpapan–IKN–Paser disebut masih bisa dilalui, meski butuh perbaikan di sejumlah titik. Kondisi lebih parah terlihat di Kubar dan Mahulu, di mana jalannya dinilai sangat memprihatinkan. Sementara itu, infrastruktur jalan di Kutim dan Berau juga butuh perhatian serius.
Rudy menegaskan pihaknya sudah menyiapkan langkah strategis. Jalan menuju IKN menjadi prioritas utama, baik dari arah Balikpapan maupun Paser. Infrastruktur ini diharapkan bisa mempermudah akses ke pusat pemerintahan baru tersebut.
“Mudah-mudahan ke depan kita akan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Balai Jalan Nasional agar jalan-jalan yang hampir putus untuk bisa segera dibenahi agar kegiatan distribusi barang, jasa dan logistik ini tidak terganggu untuk untuk di daerah regional Kalimantan. Baik itu yang dari Kaltara ke Kaltim maupun yang dari Kalsel, dari Kalteng masuk ke ke Kaltim,” tambahnya.
Untuk wilayah Kubar–Mahulu, Pemprov Kaltim tengah merancang jalur alternatif baru. Jalan strategis Sotek (Penajam Paser Utara) hingga Bongan (Kubar) akan dimulai 2026 dan terhubung langsung ke IKN.
“Agar saudara-saudara kita yang ada di Kubar-Mahulu itu kalau dari Kubar ke Samarinda jaraknya 350 kilo. Kalau mau ke IKN perlu tambah lagi 150 kilo jadi 500 kilo. Kalau dari Kubar langsung masuk ke Sotek jalannya maka yang diperlukan hanya 130 kilo atua lebih 80 persen perjalanan yang bisa kita pangkas,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.